IHSG Sesi I Perdagangan Turun Hampir 2 Persen di Level 6.945,4

JAKARTA, KOMPAS.com – Pada penutupan sesi I perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada Senin (13/6/2022). Demikian juga dengan rupiah di pasar spot yang melemah.

Melansir RTI, IHSG sesi I berada pada level 6.945,40 atau turun 141,24 poin (1,9 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya di level 7.086,64.

Sementara itu, terdapat 69 saham yang hijau, 496 saham merah dan 120 saham lainya stagnan. Jumlah transaksi siang ini mencapai Rp 10,9 triliun dengan volume 20,5 miliar saham.

Baca juga: Awali Pekan, IHSG Langsung Tinggalkan Level 7.000

Aksi jual bersih (net sell) asing tertinggi dicatatkan oleh saham Bank Central Asia (BBCA) sebesar Rp 62,1 miliar. Saham BBCA melemah 0,34 persen di level Rp 7.325 per saham. Sementara itu, aksi beli bersih (net buy) asing tertinggi ditempati oleh Telkom Indonesia (TLKM) sebesar Rp 87,8 miliar. TLKM menguat 0,2 persen pada posisi Rp 4.030 per saham.

Top losers siang ini ditempati oleh Adaro Minerals (ADMR) yang terjun 6,5 persen di level Rp 2.130 per saham. Kemudian Adaro Energy (ADRO) di level Rp 3.220 per saham atau turun 6,1 persen, dan Merdeka Copper Gold (MDKA) melemah 6 persen menjadi Rp 4.670 per saham.

Sementara top gainers siang ini ditempati oleh Tower Bersama Infrastructure (TBIG) yang menguat 2,4 persen pada posisi Rp 2.880 per saham. Harga saham Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) juga naik 1,5 persen menjadi Rp 2.660 per saham, dan Bank Pan Indonesia (PNBN) di level Rp 1.715 per saham atau menguat 1,4 persen.

Baca juga: IHSG Diperkirakan Masih Lesu, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Bursa Asia merah dengan penurunan Hang Seng Hong Kong 3,08 persen, Strait Times 0,78 persen, Nikkei 2,9 persen, dan Shanghai Komposit 1,01 persen.

Berdasarkan Bloomberg, rupiah pada tengah siang ini bergerak juga melemah. Pukul 12.09 WIB mata uang garuda berada di level Rp 14.678 per dollar AS atau turun 126 poin (0,86 persen).

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.