Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Sumber Daya Alam Melimpah Tak Ada Artinya jika Tak Dikelola oleh SDM Unggul

Kompas.com - 17/06/2022, 16:40 WIB
Fika Nurul Ulya,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya kualitas sumber daya manusia yang unggul untuk memajukan Indonesia. Menurut dia, Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah tidak akan ada artinya jika tak dikelola oleh SDM unggul.

"(Kunci menjadi negara maju) Bukan di sumber daya alam. Sumber daya alam banyak tapi kalau SDM-nya tidak mendukung, tidak ada artinya," kata Jokowi dalam acara Temu Raya Kita Prakerja di Sentul International Convention Centre, Bogor, Jumat (17/6/2022).

Baca juga: Deretan 6 Menteri Perdagangan Era Jokowi dan Kontroversinya

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menuturkan, SDM yang unggul juga diperlukan untuk menghadapi situasi dunia yang dilanda ketidakpastian.

Saat ini kata Jokowi, semua negara mengalami kenaikan inflasi, kenaikan harga pangan dan BBM termasuk energi, serta naiknya harga komoditas unggulan. Oleh karena itu kata dia, semua masyarakat harus produktif.

"Saya titip, ya, kita semuanya harus produktif. Oleh sebab itu, up-skilling, re-skilling sangat penting sekali bagi negara kita. Dan kuncinya kemajuan negara ini adalah di SDM," ucap Jokowi.

Lalu, sumber daya manusia yang produktif mampu memanfaatkan teknologi digital untuk kesejahteraan masyarakat. Kartu Prakerja misalnya, mampu menjangkau 34 provinsi di masa pandemi Covid-19.

Baca juga: Jokowi Disarankan Reshuffle Satu Paket Menteri Bidang Ekonomi, Ini Alasannya

Asal tahu saja, gelombang ke-1 Kartu Prakerja dibuka sebulan setelah kasus Covid-19 menyebar di Indonesia pada 2 Maret 2022. Kini, peserta yang terdaftar dalam Kartu Prakerja sudah berjumlah 12,8 juta orang.

"Apa bisa cara-cara ini kita lakukan kalau kita tidak menggunakan platform digital? Enggak mungkin. Iya, enggak? Yang diterima 12,8 juta. Besar sekali. Ini angka yang tidak kecil," beber Jokowi.

Lebih lanjut Jokowi juga mengaku senang lantaran dana program Kartu Prakerja langsung diterima masyarakat. Dana tersebut tidak ditransfer terlebih dahulu ke kementerian, provinsi, maupun kabupaten/kota.

"Ini langsung dari Menteri Keuangan transfer langsung ke peserta. Dan kita harapkan terus dievaluasi, dikoreksi, diperbaiki. Masukan-masukan saya kira banyak diterima," sebut Jokowi.

Baca juga: Jokowi Marah dan Sedih, Uang Pajak Dipakai untuk Beli Produk Impor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com