Hingga Mei 2022, Permintaan Kredit Korporasi dan Rumah Tangga Terus Tumbuh Pesat

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren pertumbuhan permintaan kredit atau pembiayaan nasional terus berlanjut hingga Mei 2022, selaras dengan laju pemulihan ekonomi nasional yang kian pesat.

Hal itu terungkap dalam Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan Bank Indonesia (BI) periode Mei 2022.

Kepala Departemen Komunikasi, Direktur Eksekutif BI Erwin Haryono mengatakan, permintaan pembiayaan baru korporasi pada Mei 2022 terindikasi tumbuh positif yang tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 12,1 persen.

Baca juga: BCA: Kredit Naik, UMKM Mulai Rebound

Asal tahu saja, SBT merupakan jawaban responden survei BI dikalikan dengan bobot kreditnya, selanjutnya dihitung selisih antara persentase responden yang memberikan jawaban meningkat dan menurun.

"Penyaluran kredit baru pada Mei 2022 juga terindikasi tetap tumbuh positif, tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru sebesar 43,0 persen," ujar Erwin, dalam keterangannya, dikutip Senin (20/6/2022).

Adapun faktor utama yang memengaruhi perkiraan penyaluran kredit baru tersebut yaitu permintaan pembiayaan dari nasabah, serta prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan.

Lebih lanjut survei tersebut juga memproyeksikan, untuk keseluruhan periode triwulan II 2022 penawaran penyaluran kredit baru tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya.

Sejalan dengan itu, di sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru terindikasi tumbuh pada Mei 2022.

Tercatat mayoritas rumah tangga memilih bank umum sebagai sumber utama penambahan pembiayaan dengan jenis pembiayaan yang diajukan mayoritas berupa Kredit Multi Guna.

"Adapun sumber pembiayaan lainnya yang menjadi preferensi responden untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan antara lain, koperasi, leasing, dan teman/kerabat," ucap Erwin.

Baca juga: Semakin Menyusut, Restrukturisasi Kredit Covid-19 BRI Tinggal Rp 138,57 Triliun