Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nusantara Sawit Sejahtera Bersiap IPO, Pasang Harga Penawaran Awal Rp 122-Rp 190

Kompas.com - 18/02/2023, 13:30 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan hulu perkebunan kelapa sawit, PT Nusantara Sawit Sejahtera atau NSS, akan melakukan aksi penawaran saham umum perdana atau initial public offering (IPO).

Lewat aksi tersebut, NSS akan menawarkan sebanyak 3,56 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 50 per saham.

Presiden Direktur NSS Teguh Patriawan mengatakan, jumlah saham NSS yang ditawarkan itu mewakili 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO saham.

"Harga saham NSS yang ditawarkan kepada publik berada di rentang Rp 122 sampai Rp 190 per saham," ujar Teguh dalam keterangannya, Jumat (17/2/2023).

Baca juga: Pertamina Geothermal Energy IPO, Begini Kata Analis

Dengan harga penawaran awal tersebut, NSS berpotensi meraup dana Rp 435,32 miliar sampai dengan Rp 677,96 miliar dari pelaksanaan IPO.

Emiten yang bakal menggunakan kode saham NSSS ini juga menerbitkan sebanyak 1,78 miliar waran seri I, atau sebanyak 8,82 persen dari total saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO ini disampaikan.

Setiap pemegang dua saham baru berhak memperoleh satu waran seri I, di mana setiap pemegang satu waran seri I berhak membeli satu saham baru dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 182 hingga Rp 285 per saham.

Jika seluruhnya dilaksanakan oleh pemegang waran seri I, dana yang akan diperoleh NSS sebesar Rp 324,709 miliar sampai dengan Rp 508,473 miliar.

Baca juga: Tips Memilih Saham IPO agar Tidak Boncos

Pemanfaatan dana IPO

Teguh menjelaskan, dana hasil IPO akan digunakan untuk membiayai pembangunan fasilitas produksi, pembiayaan penanaman baru, dan modal kerja entitas anak.

Dana tersebut akan disalurkan melalui mekanisme penyertaan modal kepada tiga entitas anak sesuai dengan kebutuhan. PT Borneo Sawit Perdana (BSP) sebesar 42,40 persen, PT Bina Sarana Sawit Utama (BSSU) mendapatkan sebesar 47 persen untuk kebutuhan biaya belanja modal guna melakukan penanaman baru tanaman kelapa sawit.

Sisa dana IPO sebesar 10,6 persen akan digunakan oleh PT Prasetya Mitra Muda (PMM) untuk modal kerja dalam pembelian pupuk dan bahan kimia pertanian.

Sedangkan dana yang diperoleh perseroan dari hasil pelaksanaan waran seri I seluruhnya akan digunakan untuk belanja modal ke entitas anak dengan mekanisme penyertaan modal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com