Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPS: Simpanan Nasabah BSI Dijamin, Tapi...

Kompas.com - 16/05/2023, 18:40 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelompok ransomware LockBit mengaku telah berhasil membobol dan menyebarkan data nasabah PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI ke pasar gelap internet atau dark web. Hal ini kemudian membuat banyak nasabah khawatir.

Menanggapi kekhawatiran tersebut, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyatakan, dana simpanan nasabah BSI dijamin oleh lembaga. Hal ini sebagaimana ketentuan syarat penjaminan LPS.

Sekretaris Lembaga LPS Dimas Yuliharto menjelaskan, syarat penjaminan dana nasabah ialah, tercatat pada pembukuan bank, tidak melebih tingkat bunga penjaminan LPS (ketentuan tidak berlaku untuk nasabah bank syariah), dan tidak menyebabkan bank menjadi bank gagal atau melakukan fraud.

"Untuk kasus BSI, tentunya selama simpanan yang ada di BSI memenuhi kriteria 3T maka simpanannya akan dijamin oleh LPS," ujar dia, kepada Kompas.com, Selasa (16/5/2023).

Baca juga: Hacker LockBit Diduga Curi Data Nasabah BSI, Minta Tebusan Rp 295,6 Miliar

Akan tetapi, Dimas mengingatkan, dana penjaminan LPS hanya akan diberikan peda nasabah bank yang telah dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Adapun dana penjaminan dilakukan hingga dana simpanan Rp 2 miliar.

Sementara itu, bagi bank yang masih beroperasi secara normal, maka tanggung jawab dana nasabah sepenuhnya berada di tangan manajemen bank. LPS belum melakukan penjaminan, selama izin usaha tidak dicabut oleh OJK.

"Sampai saat ini karena BSI masih beroperasi secara normal, maka tanggung jawab oprasional Bank masih menjadi tanggung jawab Bank (pengurus) dan di bawah pengawasan OJK," tutur Dimas.

Sebagai informasi, kelompok hacker LockBit mengaku telah berhasil meretas jutaan data nasabah PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI. Mereka bahkan disebut telah menyebarkan data itu di pasar gelap internet atau dark web.

Baca juga: Hacker LockBit Mengaku Sebar Data yang Dicuri di Dark Web, BSI Klaim Data dan Dana Nasabah Aman

Namun Corporate Secretary BSI Gunawan A. Hartoyo mengklaim, data dan dana nasabah dalam kondisi aman. Klaim ini Ia sampaikan sehubungan dengan isu yang berkembang mengenai adanya kebocoran data yang diakibatkan oleh serangan siber dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

“Mengenai isu serangan, BSI berharap masyarakat tidak mudah percaya atas informasi yang berkembang dan selalu melakukan pengecekan ulang atas informasi yang beredar. Dapat kami sampaikan bahwa kami memastikan data dan dana nasabah tetap aman,” katanya.

Dia mengatakan, BSI terus melakukan langkah preventif penguatan sistem keamanan teknologi informasi terhadap potensi gangguan data, dengan peningkatan proteksi dan ketahanan sistem.

Secara paralel, BSI juga melakukan investigasi internal dan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, baik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), serta instansi lainnya.

Baca juga: Wapres Minta BSI Benahi dan Perkuat Sistem Teknologi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTPN Jadi Bank Kustodian

BTPN Jadi Bank Kustodian

Rilis
Penanganan Stunting, Inflasi dan Kemiskinan Esktrem Harus Dilakukan Secara Terpadu

Penanganan Stunting, Inflasi dan Kemiskinan Esktrem Harus Dilakukan Secara Terpadu

Whats New
4 Tips Kelola Keuangan untuk Pasangan Modern

4 Tips Kelola Keuangan untuk Pasangan Modern

Whats New
Hingga 2040, Kebutuhan Gas untuk Pembangkit Listrik Diproyeksi Terus Meningkat

Hingga 2040, Kebutuhan Gas untuk Pembangkit Listrik Diproyeksi Terus Meningkat

Whats New
50.000 Wisatawan ke Bali, Sandiaga: Perputaran Ekonomi World Water Forum Bisa Rp 1,5 Triliun

50.000 Wisatawan ke Bali, Sandiaga: Perputaran Ekonomi World Water Forum Bisa Rp 1,5 Triliun

Whats New
Biomassa Batang Singkong dan Karet Dikembangkan di Lampung

Biomassa Batang Singkong dan Karet Dikembangkan di Lampung

Whats New
LPEI Luncurkan Program CRDP untuk Putra-putri Terbaik yang Ingin Berkontribusi pada Ekspor Nasional

LPEI Luncurkan Program CRDP untuk Putra-putri Terbaik yang Ingin Berkontribusi pada Ekspor Nasional

Whats New
Equity Life dan BJB Hadirkan Asuransi Multi Protection, Apa Manfaatnya?

Equity Life dan BJB Hadirkan Asuransi Multi Protection, Apa Manfaatnya?

Whats New
KCIC Operasikan 48 Perjalanan Kereta Cepat Whoosh Selama Libur Panjang Waisak

KCIC Operasikan 48 Perjalanan Kereta Cepat Whoosh Selama Libur Panjang Waisak

Whats New
Lewat Inovasi ICT, Anak Usaha Semen Indonesia Bidik Potensi Akuisisi Pelanggan Baru

Lewat Inovasi ICT, Anak Usaha Semen Indonesia Bidik Potensi Akuisisi Pelanggan Baru

Whats New
Sistem Pengolah Sampah Jangjo Atasi Limbah Mal dan Perumahan di Jakarta

Sistem Pengolah Sampah Jangjo Atasi Limbah Mal dan Perumahan di Jakarta

Whats New
Catat, Ini Jadwal Seleksi SPMB PKN STAN 2024

Catat, Ini Jadwal Seleksi SPMB PKN STAN 2024

Whats New
Sistem Perpajakan yang Kompleks Jadi Tantangan Korporasi untuk Bayar Pajak

Sistem Perpajakan yang Kompleks Jadi Tantangan Korporasi untuk Bayar Pajak

Whats New
DAMRI Buka Rute Baru Ciputat ke Bandara Soekarno-Hatta, Simak Jam Operasionalnya

DAMRI Buka Rute Baru Ciputat ke Bandara Soekarno-Hatta, Simak Jam Operasionalnya

Whats New
Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com