Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampaikan Permohonan Maaf, Lion Air Beberkan Alasan Penerbangan Sering 'Delay'

Kompas.com - 10/06/2023, 17:30 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan Lion Air memberikan penjelasan terkait keterlambatan atau delay jadwal penerbangan yang kerap dialami. Lion Air menyatakan, keterlambatan penerbangan bisa disebabkan oleh berbagai faktor.

Corporate Communications Strategic  Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro mengatakan, keterlambatan penerbangan tidak diinginkan oleh siapapun, termasuk maskapai dan penumpang. Oleh karenanya, maskapai disebut terus berusaha mengurangi keterlambatan.

Namun, Danang bilang, terkadang keterlambatan penerbangan adalah hal yang tidak dapat dihindari dan merupakan bagian dari industri penerbangan. Keterlambatan bisa terjadi disebabkan faktor internal atau eksternal maskapai.

"Walaupun semua pihak berusaha menjaga keberangkatan sesuai jadwal, terkadang keterlambatan penerbangan bisa terjadi," ujar dia, dalam keterangannya, dikutip Sabtu (10/6/2023).

Baca juga: Penerbangan Jadi Sering Delay, Kemenhub Ungkap Penyebabnya

Faktor penyebab keterlambatan penerbangan

Menurut Lion Air, terdapat tujuh faktor yang menyebabkan keterlambatan penerbangan.

Pertama, cuaca kurang baik yang meliputi hujan deras, kabut tebal, badai petir, angin atau kondisi cuaca ekstrem lainnya bisa mempengaruhi keamanan penerbangan.

"Maskapai akan menunda atau membatalkan penerbangan jika kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk terbang dengan aman," kata Danang.

Faktor kedua, penumpang yang tidak disiplin. Danang menjelaskan, penumpang harus mengikuti aturan maskapai penerbangan, tindakan melanggar aturan seperti bercanda bom, tidak ada surat kesehatan saat sakit dapat menyebabkan keterlambatan penerbangan.

Baca juga: Pesawat Lion Air Gagal Mendarat di Kendari gara-gara Cuaca Buruk, Sempat Hilang dari Radar 10 Menit

Ketiga, penumpang terlambat juga menjadi penyebab terjadinya delay penerbangan. Sebab, maskapai harus menunggu penumpang yang terlambat, sehingga jadwal penerbangan terganggu.

Keempat, barang bawaan melebih kapasitas. Danang menyebutkan, jika banyak penumpang membawa barang bawaan yang banyak atau berukuran besar, proses boarding pesawat dapat menjadi lebih lambat.

Faktor kelima terjadinya delay pesawat ialah keterlambatan pesawat sebelumnya. Jika pesawat mengalami keterlambatan sebelumnya seperti karena faktor cuaca atau kondisi lain, maka penerbangan berikutnya dengan pesawat tersebut juga akan terlambat.

Baca juga: Daftar Kompensasi Pesawat Delay untuk Penumpang


Keenam, faktor gangguan teknis. Dalam rangka mengutamakan keselamatan penumpang, maskapai memprioritaskan keamanan dan kelayakan pesawat sehingga perbaikan secara tidak berjadwal harus dilakukan sebelum penerbangan dilanjutkan.

Ketujuh ialah faktor operasional lainnya. Danang mentohkan kepadatan lalu lintas udara yang menyebabkan antrean lepas landas dan mendarat, pembatasan yang diberlakukan di bandar udara.

"Atau pemogokan (demo) di suatu wilayah yang mampu mempengaruhi operasional maskapai penerbangan," katanya.

Halaman:


Terkini Lainnya

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com