Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: Masyarakat Lebih Tertarik Belanja di Social Commerce karena Lebih Murah

Kompas.com - 24/07/2023, 15:40 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Digital Economy Researcher INDEF Nailul Huda mengungkapkan salah satu hal yang membuat masyarakat lebih tertarik berbelanja di social commerce khususnya di TikTok Shop adalah karena biaya lebih murah.

Apalagi menurut dia saat ini, TikTok masih terus bakar uang untuk memberikan berbagai diskon, bahkan memberikan voucher belanja senilai Rp 50.000 untuk pembelanjaan pertama.

"Saya pribadi menilai TikTok Shop masih bakar uang, jor-joran untuk memberikan komisi, memberikan diskon bahkan untuk yang baru bergabung ke TikTok Shop diberikan uang sekitar Rp 50.000 pembelanjaan pertama. Ke depan ada diskon ongkir dan promo lainnya," ujarnya dalam Diskusi Publik Project S TikTok, yang disiarkan virtual, Senin (24/7/2023).

"Ini juga yang menurut saya adalah akhirnya membuat masyarakat bermigrasi dari e-commerce karena biaya lebih murah," sambung dia.

Baca juga: Social Commerce Banjir Produk Impor, Kemendag Perlu Revisi Aturan Perdagangan Elektronik

Selain itu salah faktor lainnya yang membuat masyarakat berahli adalah social commerce memberikan pengalaman baru dalam berbelanja karena penggunanya bisa bermain medsos sambil berbelanja.

Kemudian social commerce juga memberikan kemudahan dalam berbelanja khususnya dalam hal pengiriman barang dan pembayaran.

Nailul menambahkan, berdasarkan data yang diterimanya, penjualan melalui social commerce secara global akan meningkat pesat hingga tahun 2026 dengan peningkatan 3 kali lipat dibandingkan tahun 2022.

Baca juga: Kaji Fenomena Social Commerce, Menkominfo: Jangan Sampai Jadi Ajang Penipuan

Survei poluix juga mencatat bahwa TikTok Shop merupakan apliaksi social media terpopuler yang juga menyediakan fitur jual beli.

"Di asia sendiri social commerce itu Gross Merchandise Value (GMV) bisa meningakt hingga 125 miliar dollar AS hingga 2027, sementara di tahun 2022 hanya 34 miliar dollar AS," kata dia.

Baca juga: Kominfo Diminta Tertibkan Social Commerce, Ini Alasannya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com