Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asuransi Syariah: Preminya Seharga Semangkuk Bakso dan Lebih Murah dari Biaya Pulsa Bulanan

Kompas.com - 04/08/2023, 15:40 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penetrasi asuransi syariah di Indoensia masih di bawah asuransi konvensional. Padahal, pangsa pasar dari asuransi ini begitu besar mengingat sebagian besar penduduk Indonesia beragama Islam.

Ketua Umum PP Fatayat Nahdatul Ulama (NU) Margaret Aliyatul Maimunah mengatakan, pada dasarnya asuransi syariah dapat diperoleh yang relatif terjangkau.

"Dulu pertama berpikir, kok kayanya mahal ya, tapi ternyata lho kok bisa asuransi (syariah) yang ditawarkan itu hanya seharga semangkuk bakso," kata dia dalam acara Penandatanganan MoU Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) dan Prudential Syariah, Jumat (4/8/2023).

Ia menerangkan, anggota Fatayat NU semula berpikir memiliki produk asuransi berarti memiliki pengeluaran tambahan.

Baca juga: OJK Targetkan Aturan Spin Off Asuransi Syariah Rampung Bulan Depan

Belum lagi, stigma kalau produk asuransi memiliki harga yang mahal juga telanjur tertanam di tengah masyarakat.

"Padahal kalau belanja yang lain itu lebih dari itu, masak iya seharga semakuk bakso ini dengan nilai proteksi tinggi tidak tertarik?" imbuh Margaret.

"Mudah-mudahan semua tercerahkan," terang dia

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) Omar Sjawaldy Anwar mengilustrasikan, sebuah produk asuransi memiliki harga yang mungkin lebih rendah dari pengeluaran untuk pulsa tiap bulannya.

Dalam hitungan kasar, pengeluaran seseorang untuk keperluan pulsa dalam satu bulan ada pada rentang Rp 50.000-100.000.

Baca juga: Pos Indonesia dan Generali Hadirkan Asuransi Syariah, Premi mulai Rp 20.000 Per Bulan

"Kalau rata-rata Rp 50.000, di Prudential Syariah punya produk yang iuran atau kontribusinya Rp 8.000 dengan santunan sampai puluhan juta. Murah kan?" ujar dia.

Omar menjelaskan, penetrasi asuransi syariah di Indonesia adalah 0,10 persen. Adapun, tantangan utama di industri asuransi syariah adalah literasi.

Yang terpenting, ia bilang, masyarakat harus langsung merasakan pengalaman terlebih dahulu untuk merasakan kalau produk asuransi itu tidak mahal.

"Kalau mau mulai, mulailah dengan yang murah dulu, supaya bisa merasakan," tandas dia.

Baca juga: 4 Tantangan Perkembangan Asuransi Syariah di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com