Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buka-Bukaan Wamen BUMN soal Proyek Kereta Cepat Bandung-Surabaya

Kompas.com - 02/11/2023, 15:10 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo buka-bukaan terkait rencana pembangunan Kereta Cepat hingga Surabaya. Proyek ini akan digarap lagi oleh RI dengan menggandeng China.

Ia menuturkan, Indonesia dan China telah meneken kesepakatan untuk melakukan kajian bersama (joint study) terkait pembangunan Kereta Cepat dari Bandung sampai ke Surabaya.

"Jadi kita baru mulai kesepakatan dengan pihak China untuk memulai joint study," ujarnya di Kantor Injourney, Sarinah, Jakarta, dikutip Kamis (2/11/2023).

Baca juga: Bantah Kereta Cepat Whoosh Mogok, KCIC: Kereta Tertahan...

Tiko, sapaan akrabnya, menuturkan studi tersebut akan mencakup seluruh rencana pengerjaan proyek, termasuk nilai investasinya. Ia enggan menyebut kapan waktu pastinya tahap studi ini rampung, hanya saja Tiko bilang butuh waktu yang tidak sebentar untuk melakukan studi ini.

"Butuh waktu lah, enggak mungkin dua minggu. Kita sedang melakukan joint study bersama-sama dengan pihak untuk kita lihat visibility maupun cost project secara keseluruhan," ungkap dia.

Ia mengungkapkan, keputusan Indonesia untuk melanjutkan kerja sama dengan China karena pengalaman dalam pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung sebelumnya.

Namun seiring baru dilakukannya studi sebut Tiko, belum ada kontraktor atau konsorsium yang ditetapkan dalam proyek Kereta Cepat Bandung-Surabaya.

Keputusan soal kontraktor perlu menunggu hasil dari studi kelayakan proyek tersebut. Saat ini pemerintah baru melakukan pembicaraan dengan pihak pemerintah China melalui National Development and Reform Commission (NDRC).

"Kita belum bicara sama siapa perusahaan, kita bicara dengan NDRC kan, dengan pihak pemerintah China-nya," katanya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan sudah ada kesepatakan dengan China untuk meneruskan pembangunan kereta cepat hingga Surabaya.

Hal itu dikatakannya melalui unggahan video di akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan.

Baca juga: Bujukan China di Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya: Bunga Lebih Rendah dibanding Negara Lain


Pada video yang mengabarkan perkembangan kondisinya di Singapura, Luhut menyempilkan informasi bahwa bunga pinjaman yang ditawarkan China pada proyek kali ini jauh lebih murah dibandingkan bunga yang ditawarkan negara-negara lain.

Pak Jokowi mau Kereta Cepat Jakarta-Surabaya diterusin, tadi saya dengar perjanjian dengan China juga jalan. Malah bunganya jauh lebih murah daripada bunga yang ditawarkan negara lain," ujarnya dalam akun @luhut.pandjaitan, dikutip Selasa (31/10/2023).

Terlebih, lanjut dia, teknologi yang dimiliki China juga sudah dapat dibuktikan bisa mewujudkan Indonesia memiliki Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

"Kita sudah buktikan dan kita sudah punya pengalaman. Kan ini masalah kunci pertama ini pembebasan tanah yang tidak jelas-jelas itu. Sekarang dengan kita punya pengalaman, we don't have a problem anymore," kata Luhut.

Baca juga: Melihat Rute dan Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang Dulu Ditawarkan Jepang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com