Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulog Gelontorkan Beras Impor, Boleh Dijual Lagi Maksimal Rp 13.900/Kg

Kompas.com - 17/11/2023, 23:57 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Perum Bulog menyampaikan mendapat penugasan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyalurkan 200 ribu ton beras untuk dijual secara komersial.

Penyalurkan dilakukan melalui penggilingan padi dan distributor guna menekan harga eceran tertinggi (HET) beras premium di angka Rp 13.900.

"Jadi dialihkan sekitar 200 ribu ton lalu kita jual secara komersil. Siapa yang boleh dapat? Yang bisa itu adalah penggilingan-penggilingan padi, distributor atau pengusaha yang punya punya brand-brand beras," kata Febby dikutip dari Antara, Jumat (17/11/2023).

Lebih lanjut, Febby menerangkan pihak penggilingan padi dan distributor penerima beras komersial diwajibkan memenuhi syarat dari Perum Bulog yaitu bersedia menjual beras premium tidak melampaui HET Rp 13.900 per kilogram.

Baca juga: Ironi Indonesia, Negara Agraris yang Terus-terusan Impor Beras

"Mereka harus bersedia tidak boleh menjual di atas HET premium, tidak boleh di atas Rp 13.900. Kami bekerja sama ketat dengan Satgas Pangan untuk mengawal ini semua," ungkap Febby.

Beras komersial tersebut, kata Febby, dapat dijual langsung sebanyak 50 kilogram dan dapat dicampur atau dilakukan pengantongan ulang (rebagging) untuk menyesuaikan dengan preferensi konsumen.

"Soalnya memang beras-beras seperti dari Thailand dan Vietnam itu kan untuk taste kita agak pera, bukannya jelek. Memang harus dicampur dengan beras-beras dalam negeri sehingga beras itu nanti bisa sesuai preferensinya," tutur Febby.

Diketahui, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyiapkan strategi untuk menjaga kestabilan harga beras. Di antaranya dengan membanjiri pasar dengan beras dari Perum Bulog dan menyalurkannya ke penggilingan padi.

Baca juga: Rekam Jejak Amran Sulaiman, Mentan yang Dulu Gagal Swasembada Beras

Adapun stok beras komersial Bulog sebanyak 200 ribu ton akan dikucurkan langsung ke penggilingan padi secara nasional.

Langkah itu melengkapi upaya-upaya intervensi pemerintah yang telah digencarkan selama ini demi percepatan penurunan harga beras yang masih berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Data Panel Harga Bapanas pada hari ini menunjukkan harga beras premium rata-rata nasional sebesar Rp 15.000 per kilogram.

Di mana harga tertinggi tercatat berada di Papua yaitu Rp 18.230 per kilogram dan harga terendah berada di Sulawesi Selatan yaitu Rp 13.920 per kilogram.

Baca juga: Ironi Indonesia, Warganya Penggila Tempe, tapi Kedelainya Impor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com