Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setoran Dividen BUMN Capai Rp 81,5 Triliun, tetapi Kinerjanya Tetap Perlu Dicermati

Kompas.com - 18/12/2023, 06:20 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setoran dividen BUMN secara konsolidasi ke negara mencapai Rp 81,5 triliun per Desember 2023. Realisasi itu telah mencapai target atau setara 100,9 persen dari yang ditetapkan pemerintah di tahun ini.

Kendati setoran dividen tinggi, namun BUMN dihadapkan sejumlah tantangan ke depannya untuk mempertahankan ataupun meningkatkan kinerjanya.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengatakan, setoran dividen BUMN yang mencapai target itu menunjukkan adanya perbaikan kinerja pada perusahaan pelat merah.

Baca juga: Per 12 Desember, Negara Terima Setoran Dividen BUMN Rp 81,5 Triliun

Ilustrasi saham, investasi saham. SHUTTERSTOCK/MAHARDIKA ARGHA Ilustrasi saham, investasi saham.

Meski begitu, ia menilai, BUMN tetap perlu bersiap menghadapi tantangan besar di tahun-tahun mendatang, seiring dengan masih bergejolaknya ekonomi global.

Menurutnya, peran pemerintah pun diperlukan untuk mendukung BUMN dalam menjalankan penugasannya. Faisal menyebut, pemberian target sebaiknya diselaraskan dengan kondisi finansial masing-masing BUMN.

"Jadi bukan hanya target dividen yang tinggi tapi sejauh mana mereka bisa menjalankan peran pembangunan, tentu saja dengan menjaga situasi beban finansial mereka," kata Faisal dalam keterangannya, Minggu (17/12/2023).

Ia bilang, kondisi BUMN berbeda dengan private sector atau swasta, sebab perusahaan pelat merah bukan sekedar mencari profit, melainkan juga berfungsi sebagai agen pembangunan dan motor penggerak perekonomian Indonesia.

Baca juga: Di Hadapan Jokowi, Erick Thohir Sebut Bank-bank BUMN Sudah Gelontorkan Rp 1.600 Triliun kepada UMKM

Maka dari itu, perlunya dukungan dari pemerintah untuk mendorong BUMN agar kinerjanya tetap terjaga di tengah penugasan yang dijalankan.

"Selain dividen yang tinggi, BUMN juga perlu diperhatikan dari sisi peran mereka dalam pembangunan," imbuh Faisal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com