JAKARTA, KOMPAS.com - Tingkat inflasi domestik diperkirakan mulai merangkak naik pada pertengahan tahun hingga akhir 2024.
Pengamat Ekonomi Indonesia Strategic and Economic Action Institution, Ronny P Sasmita menyampaikan, inflasi di pertengahan tahun akan meningkat imbas berakhirnya masa panen raya, yang akan kembali mengerek harga komoditas pangan.
“Inflasi yang meningkat akan terasa setelah kuartal pertama, karena imbas panen raya mulai melemah, harga-harga akan mulai naik setelah pertengahan tahun,” tutur Ronny kepada Kontan.co.id, Kamis (28/12/2023).
Baca juga: Airlangga Sebut Pertumbuhan Ekonomi Seperti Mendaki Gunung, Inflasi Jadi Hujan
Ronny menambahkan, kenaikan harga pangan tersebut nantinya akan berpengaruh kepada daya beli masyarakat yang menurun. Penurunan daya beli ini diperkirakan akan berlangsung pada kuartal III dan IV 2024.
“Jadi pengaruh inflasi terhadap daya beli masyarakat akan terasa pertengahan tahun sampai akhir tahun, bukan di kuartal I dan II,” ungkapnya.
Ronny menggambarkan, pada awal tahun kondisi pasokan komoditas pangan pokok memang akan terganggu oleh adanya kemarau panjang.
Dengan demikian, akan terjadi ketidakseimbangan permintaan dan penawaran, yang membuat beberapa harga komoditas pokok sangat fluktuatif belakangan ini, seperti beras, cabai, telur, dan lainnya.
Baca juga: Menganalisis Keterkaitan Inflasi, Indeks Keyakinan Konsumen dan IHSG
Menurutnya, jika pemerintah berhasil mendatangkan pasokan baru dari impor sampai menjelang masa musim puncak permintaan, yakni Ramadan dan Lebaran, maka gejolak harga di kuartal I 2024 akan bisa diredam.