JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi memastikan proses pengiriman impor kedelai dan beras ke Tanah Air tak terganggu meski terusan Suez lumpuh.
Sebagai informasi, terusan Suez merupakan jalur perdagangan dunia yang adalah jalur transportasi laut yang menghubungkan Laut Mediterania dengan Laut Merah.
Bayu menjelaskan, selama ini negara yang menjadi pemasok kedelai untuk Indonesia adalah AS dan Amerika Latin. Sementara terusan Suez menjadi jalur utama ketika pengadaan itu dilakukan.
Baca juga: Indonesia Doyan Impor Kedelai, Mampukah Tanam Sendiri?
Namun untungnya, kata dia, lantaran hingga saat ini Indonesia masih belum memutuskan untuk mengimpor kedelai, lumpuhnya terusan Suez masih belum berpengaruh ke Indonesia.
“Jadi kalau kita mau pengadaan dari luar negeri maka negara yang memasok cuma Amerika dan Amerika Latin, ya memang harus lewat situ juga. Tapi sekarang belum (impor), jadi belum kena imbasnya,” ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (11/1/2023).
Walau demikian dia bilang, kalaupun rencana indonesia sudah bulat untuk mengimpor kedelai dari dua negara itu, imbasnya waktu pengiriman akan sedikit lebih lama, yakni lebih dari dua minggu.
Sementara untuk masuknya beras impor, Bayu bilang, juga tak terdampak. Sebab pemerintah memiliki strategi khusus untuk menjamin masuknya impor beras ke Tanah Air sesuai dengan tenggat waktu yang ditentukan pemerintah.
Baca juga: Ini Syarat agar Harga Beras Bisa Turun Menurut Bapanas
“Yang jelas kalau kedelai memang sumbernya dari sebelah sana, tapi kalau beras kita masih bisa dari Vietnam, Thailand, Myanmar, Pakistan yah kira-kira 500.000 ton,” kata dia.