Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tantangan Dunia Bisnis 2024, dari Ketersediaan Tenaga Kerja Ahli, Resesi Global, hingga Adopsi AI

Kompas.com - 19/01/2024, 12:44 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei Executives' Global Network (EGN) Indonesia terbaru menyoroti tantangan ketersediaan tenaga kerja ahli, resesi global, dan kurangnya kesiapan untuk mengadopsi teknologi Kecerdasan Buatan (AI) sebagai isu utama yang akan dihadapi oleh dunia bisnis, memasuki 2024.

Survei ini dilakukan ke 152 anggota EGN Indonesia yang bergabung sejak Maret 2022. Para anggota terdiri dari para pemilik bisnis dan eksekutif dari berbagai perusahaan terkemuka di berbagai industri.

Survei ini juga mengidentifikasi lanskap politik dan ketidakstabilan ekonomi sebagai perhatian utama para pemimpin bisnis saat memasuki tahun 2024.

“AI dan teknologi digital lainnya menjadi tren yang sangat signifikan untuk diantisipasi tahun ini, sebagaimana yang ditekankan oleh para anggota kami dalam hasil survei," kata kata Dona Amelia, Co-Founder dan Managing Director, EGN Indonesia, melalui keterangan pers, Jumat (19/1/2024).

Baca juga: IMF: Dampak AI, 40 Persen Lapangan Kerja di Seluruh Dunia Bisa Hilang

Untuk itu, EGN Indonesia mengadakan diskusi untuk pertemuan dan lokakarya peer group untuk anggota dengan tujuan untuk memastikan para anggota dapat memperoleh wawasan yang relevan dan mendalam.

Dengan demikian, dapat membantu mereka menghadapi berbagai tren dan tantangan yang tengah berkembang saat ini.

“Saat pertama kali memasuki pasar Indonesia pada Maret 2022 lalu, kami membawa misi untuk membantu para pemimpin menjadi individu yang lebih baik," tambah Dona.

Baca juga: Pentingnya Investasi dan SDM dalam Menyambut Indonesia Emas 2045

Butuh jaringan profesional untuk hadapi tantangan bisnis

Tantangan bisnis, menurut EGN Indonesia mendorong tren kesiapan para eksekutif untuk melakukan investasi dalam sarana-sarana yang dapat memperkaya hubungan profesional mereka melalui keterlibatan dalam jaringan profesional seperti EGN, agar tidak selalu bergantung pada apa yang ditawarkan oleh perusahaan mereka semata.

Menurut mereka, rentang masa kerja rata-rata tenaga profesional pun semakin menurun, yang mana sudah hampir tidak ada lagi orang yang menetap selama puluhan tahun di satu perusahaan saja.

Dengan demikian, kepastian masa kerja kini sering dianggap sebagai ilusi, dengan berbagai isu pemutusan hubungan kerja yang semakin sering terjadi.

Hasil riset menyebutkan, para eksekutif pun tidak terkecuali dari tren ini dan secara progresif berupaya untuk terlibat dalam jaringan-jaringan profesional sebagai bentuk respons proaktif mereka terhadap situasi tersebut.

Baca juga: Pengelola Mal Berharap Capres Terpilih Bisa Bikin Iklim Usaha yang Kondusif

Sehingga, 80 persen dari anggotanya menyatakan bahwa jaringan berbasis peer group besutan EGN tersebut dapat memberikan manfaat signifikan sebagai wadah untuk memperoleh pembelajaran dari pengalaman, perspektif, dan pengetahuan beragam yang dimiliki oleh rekan sesama anggota.

"Hal ini menjadi krusial, terutama mengingat bagaimana komunitas bisnis dihadapkan pada tantangan geopolitik dan ketidakstabilan ekonomi yang dapat mempengaruhi organisasi mereka secara langsung," tambah Dona.

Sebagai informasi, saat ini, masing-masing anggota EGN Indonesia dapat menikmati 6 pertemuan peer group, 6 acara lintas fungsi, lebih dari 24 acara regional secara virtual, dan 4 acara networking setiap tahunnya.

Adapun, setiap peer group dibentuk oleh spesialis networking EGN yang berpengalaman untuk memastikan bahwa komposisi kelompok-kelompok tersebut sudah sesuai dengan tingkat senioritas para anggotanya.

Baca juga: Tiga Tantangan Global yang Bayangi Ekonomi Indonesia Tahun Depan

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com