Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengawali Sesi, IHSG dan Rupiah Terkoreksi

Kompas.com - 21/02/2024, 10:06 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (21/2/2024). Demikian juga dengan rupiah  yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI pada pukul 09.05 WIB, IHSG berada pada level 7.342,67 atau turun 9,92 poin (0,13 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.352,6.

Sebanyak 170 saham melaju di zona hijau dan 165 saham di zona merah. Sedangkan 234 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 515,6 miliar dengan volume 852,14 miliar saham.

Baca juga: Penurunan Saham Nvidia Bikin Indeks S&P 500 dan Nasdaq Terkoreksi

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, hari ini IHSG berpeluang melemah.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support dan resistance di level 7.270–7.370. Potensi penguatan masih terbuka, namun cukup lemah,” kata Maximilianus dalam analisisnya.

Bursa Asia mixed dengan penurunan Nikkei 0,26 persen (101 poin) pada level 38.262,6, dan Strait Times pada level 3.242,8 atau melemah 0,04 persen (1,26 poin). Sementara itu, Hang Seng Hong Kong menguat 1,6 persen (268,75 poin) pada posisi 16.516,26, dan Shanghai Komposit naik 0,24 persen (7,11 poin) ke posisi 2.929,84.

Baca juga: Erick Thohir Ungkap Pentingnya Kesepakatan Divestasi Saham Vale bagi RI

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 9.09 WIB rupiah berada pada level Rp 15.677 per dollar AS atau turun dibanding penutupan sebelumnya Rp 15.660 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena belum ada perubahan signifikan dari berita-berita di pasar keuangan.

Pelaku pasar juga masih mewaspadai kebijakan pemangkasan Bank Sentral AS yang bisa tertunda karena data inflasi AS yang sulit turun. Dollar AS bergerak menguat belakangan ini karena isu ini.

Baca juga: Divestasi Saham Vale, Jajaran Direksi Akan Diisi Pihak MIND ID

“Rupiah kelihatannya berpeluang melemah terhadap dollar AS hari ini. Potensi pelemahan ke arah Rp 15.680 per dollar AS hingga Rp 15.700 per dollar AS, dengan potensi support di kisaran Rp 15.600 per dollar AS, hari ini,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Tapi di sisi lain, dollar AS terlihat sedikit tertekan dibandingkan kemarin terhadap mata uang utama dunia. Indeks dollar sedikit turun dari 104,3 kemarin ke kisaran 104,0 pagi ini.

Konsolidasi yang terjadi pada dollar AS mungkin karena pasar menunggu berita penting yaitu rilis notulen rapat kebijakan moneter AS bulan Januari di Kamis dinihari nanti, untuk mencari petunjuk baru soal kebijakan moneter AS ke depan.

Sementara itu, hasil rapat BI mungkin tidak terlalu mempengaruhi pergerakan rupiah karena tidak ada perubahan kebijakan. Tapi BI mungkin menyampaikan kekhawatirannya soal inflasi karena kenaikan harga pangan.

“Ini bisa memberikan sentimen negatif ke rupiah,” kata dia.

Baca juga: 6 Tips agar Terhindar dari Jebakan Saham Gorengan

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com