Co-Founder & CEO Investree Adrian Gunadi mengatakan, penyediaan akses pembiayaan dengan lebih mudah dan cepat tersebut dimaksudkan untuk mendukung pelaku UKM online dalam persiapan menyambut rangkaian Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang tidak lama lagi akan berlangsung.
Selama masa persiapan, pembiayaan dari Investree bisa dimanfaatkan jadi modal bagi pelaku usaha untuk mempersiapkan stok barang dengan jumlah yang lebih banyak tepat pada waktunya, guna memaksimalkan penjualannya saat Harbolnas berlangsung.
Menurut data Investree, 75 persen rata-rata pendapatan UKM online per bulan dapat dicapai hanya dalam satu hari pada periode Harbolnas. Peluang ini seharusnya tidak dilewatkan dan perlu dimanfaatkan untuk bisa membangkitkan bisnis di tengah pandemi.
"Kami menyadari bahwa permintaan akan meningkat dan dapat menjadi peluang bagi UKM online untuk menambah keuntungan. Dengan itu, melalui produk pinjaman yang dikhususkan bagi para pengusaha online, kami mencoba membantu mereka melakukan penjualan secara maksimal," ujar Adrian dalam keterangan tertulis, Selasa (18/8/2020).
Secara rinci, melalui produk pinjaman tanpa jaminan yang diberi nama Online Seller Financing (OSF) ini, UKM online dapat mengajukan pinjaman hingga Rp 2 miliar dengan bunga kompetitif mulai dari 0,9 persen per bulan. Adapun tenor pinjaman hingga 24 bulan.
Untuk memasarkan produk ini, Investree menggandeng platform lainnya yakni Bukalapak, Midtrans, dan Mbiz guna melancarkan proses penyaluran pinjaman.
"Kami melihat ada potensi besar untuk bersama-sama mengembangkan ekosistem UKM online di Indonesia. Untuk mendukung hal ini, Investree melalui kemitraan dengan rekan-rekan di ekosistem akan terus berusaha menyediakan solusi pembiayaan yang inovatif," kata dia.
Selain pinjaman tanpa jaminan, Investree menyediakan pinjaman ke UKM Online melalui produk Working Capital Term Loan (WCTL), di mana pelaku usaha bisa mendapatkan pembiayaan dengan bunga kompetitif sesuai sistem credit scoring modern. Skema cicilannya fleksibel hingga 24 bulan, dan pre-approved limit hingga Rp 2 miliar.
Baik OSF dan WCTL, kedua produk pinjaman tersebut menggunakan skema pengembalian cicilan bulanan, sehingga dinilai tidak memberatkan para pengusaha online.
Adrian mengatakan, dengan proses pengajuan pinjaman yang dapat dilakukan secara online, pihaknya turut mendukung implementasi less contact economy. Sehingga, memungkinkan UKM online mengatasi masalah permodalan dengan solusi minim kontak atau pertemuan tatap muka.
“Menyongsong era kenormalan baru, kami membantu UKM online untuk beradaptasi, mengajak memanfaatkan platform digital yang sudah kami siapkan untuk menghidupkan kembali bisnisnya. Pada akhirnya, hal ini kami harapkan dapat mempercepat laju pemulihan ekonomi nasional,” kata dia.
https://money.kompas.com/read/2020/08/18/145055326/ukm-bisa-dapat-pinjaman-tanpa-jaminan-hingga-rp-2-miliar