JAKARTA, KOMPAS.com - Investasi syariah bisa menjadi jawaban di kala ekonomi global penuh ketidakpastian.
Anggota Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Adiwarman Karim menjelaskan mengapa kinerja saham syariah di Indonesia melampaui kinerja saham konvensional.
"Sebabnya pendapatan bunga lagi pada turun, saham-saham yang nggak syariah itu pendapatannya tertekan gara-gara ada pendapatan bunga dia yang tadinya gede jadi kecil begitu," ucap Adiwarman saat berada di Bursa Efek Indonesia, Kamis (21/11/2019)
Ia melanjutkan kalau saham syariah dari awal sudah mengambil pendapatan bunga yang cukup kecil sehingga, saham syariah tidak begitu tertekan.
Baca juga: Mau Kupas Investasi Syariah? Yuk Datang ke Sharia Investment Week 2019
Namun menurutnya, krisis ekonomi yang terjadi belakangan ini beda dengan krisis ekonomi di tahun 1999.
"Kalau dulu kan krisis moneter, bank syariah emang lebih tahan karena dia segala sesuatunya ada riil sektornya, tapi sekarang yang lagi down itu sektor riil bukan sektor moneter, moneternya stabil," kata Adiwarman.
Karena fokus saham syariah adalah di sektor riil dan saat ini sektor riilnya yang mengalami tekanan, maka menurut Adiwarman, perbankan syariah juga terdampak akibat ini.
Berdasarkan data dari BEI hingga Oktober 2019, tercatat 62 persen saham yang ada di BEI merupakan saham syariah.
"Sehingga tantangan kita di tahun depan yang agak-agak itu, kalau bursanya turun, syariahnya juga turun," ucapnya.
Namun performa indeks saham syariah masih lebih baik dibandingkan dengan saham konvensional.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.