"Rentang disrupsi ini masih sangat tidak diketahui. Virus (corona) dapat memberikan dampak bagi kita selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Semakin tidak stabil pendapatan Anda dan semakin sulit untuk memperoleh pekerjaan lain di industri Anda saat ini, maka semakin besar dana likuid yang Anda butuhkan," ungkap Crane.
Semakin tua usia Anda, terang Schwab-Pomerantz, maka semakin besar jumlah uang yang harus Anda miliki sebagai dana darurat.
Baca juga: Gaji Kecil tapi Harus Siapkan Dana Darurat? Begini Caranya
Jika Anda akan pensiun dalam beberapa tahun ke depan, ia menyarankan Anda memiliki dana darurat setidaknya setara biaya hidup selama setahun.
"Untuk seseorang yang sudah pensiun, ia harus memiliki (dana darurat) setara pengeluaran dua tahun," imbuh Schwab-Pomerantz.
Menurutnya, ini adalah aturan bagus untuk diikuti baik dalam kondisi baik atau buruk.
"Sifat alami pasar saham adalah naik dan turun. Anda tidak pernah tahu persisnya kapan itu akan terjadi, dengan demikian ini adalah tentang mempersiapkan diri untuk segalanya dan apapun," imbuh dia.
Tidak ada angka yang sama terkait jumlah yang harus ditabung di dana darurat. Ini sangat tergantung pada kondisi masing-masing individu, seperti usia, pekerjaan, kapan rencana pensiun, dan toleransi risiko.
Baca juga: Milenial, Ini Pentingnya Siapkan Dana Darurat
Anda juga perlu bertanya pada diri sendiri, terkait berapa jumlah uang yang Anda butuhkan untuk hidup nyaman ketika risiko atau pensiun tiba.
"Level kenyamanan terkait dana darurat sangat penting untuk saat ini. Ini adalah jumlah uang yang secara pribadi Anda butuhkan dan harus mudah diakses untuk merasa nyaman," terang Crane.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.