Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunjangan Kinerja Camat, Lurah dan Tenaga Medis Bogor Bakal Ditambah

Kompas.com - 02/05/2020, 07:00 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya memastikan tunjangan kinerja para Aparatur Sipil Negara (ASN) di daerahnya bakal terbayarkan meski di tengah kondisi pandemi virus corona (Covid-19).

Bahkan, tunjangan kinerja camat, lurah serta tenaga medis yang dianggap paling berperan penting selama masa pandemi bakal ditambah.

"Khusus untuk ASN saya pastikan aman, bahkan saya berikan penguatan untuk teman-teman di wilayah. Seperti camat, lurah, tenaga medis, itu diberikan penguatan (tukin) maka itu kita alokasikan lagi," ujarnya dalam diskusi virtual, Jumat (1/5/2020).

Baca juga: HM Sampoerna Pastikan Produknya Tak Terpapar Covid-19

Dia menjelaskan, tunjangan kinerja ASN ini berasal dari peninjauan kembali berbagai anggaran program kerja yang tergolong tidak terlalu mendesak.

Sementara untuk gaji ASN, Bhima memastikan tetap berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU).

"Kami sudah hitung semua. Saya perintahkan untuk refocusing. Refocusing ini dibagi dua, satu kegiatan yang wajib kita amankan. Apa saja yang wajib itu? tentunya untuk gaji dari DAU. Kalau tunjangan dan lain-lain itu sudah kita amankan dari situ (refocusing)," kata dia.

"Kemudian, yang digeser-geser itu adalah kegiatan-kegiatan yang ditunda bahkan dibatalkan," lanjut Bima.

Baca juga: Indef Perkirakan 40 Juta Orang Bakal Jatuh Miskin akibat Pagebluk Corona

Menurut Bhima, penambahan alokasi dana tunjangan kinerja ASN ini ibarat rencana perang. Sebab banyak dana-dana Pemerintah Kota Bogor yang akhirnya dikorbankan.

"Ini namanya nyusun rencana perang sebetulnya. Mana yang bisa dipertahankan, mana yang diperkuat, mana yang bisa digeser atau bahkan bisa dihilangkan," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta pemerintah daerah mengoptimalkan anggaran yang ada di tengah pandemi virus corona.

Apalgi pemerintah memangkas anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp 94 triliun akibat seretnya pendapatan negara akibat pandemi Covid-19.

Baca juga: Soal 500 TKA China, Pengusaha: Melihatnya Agak Miris dan Sedih...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com