Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Covid-19, British Airways Pensiunkan Seluruh Pesawat Boeing 747

Kompas.com - 18/07/2020, 11:12 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNN

LONDON, KOMPAS.com - British Airways bakal menghentikan seluruh armada Boeing 747. Ini imbas dari kemerosotan perjalanan udara internasional sejak pandemi virus corona.

"Dengan sangat sedih, kami dapat mengkonfirmasi bahwa kami mengusulkan untuk pensiunkan seluruh armada 747 dengan segera," ungkap British Airways, seperti dilansir dari CNN, Sabtu (18/7/2020).

Langkah memensiunkan armada Boeing 747 tersebut empat tahun lebih cepat dari rencana awal perusahaan pada tahun 2024. Pandemi Covid-19 mempercepat penghentian operasi pesawat yang juga dikenal dengan Jumbo Jet tersebut.

Baca juga: Boeing PHK 6.000 Karyawan, CEO: Saya Berharap Ada Cara Lain...

British Airways merupakan salah satu operator terbesar dari jet raksasa tersebut. Saat ini maskapai asal Inggris itu punya 31 pesawat Boeing 747 yang tersisa.

"Tidak mungkin lagi bagi 'queen of the skies' kita yang luar biasa untuk mengoperasikan layanan komersial British Airways karena penurunan perjalanan yang disebabkan oleh pandemi global Covid-19," ungkap perusahaan.

Kehadiran Boeing 747 yang mulai beroperasi pada tahun 1970, merupakan puncak dari perjalanan teknologi modern. Armada ini menjadi salah satu pesawat paling populer di dunia.

Pada masa puncak penggunaan pesawat itu di industri penerbangan, British Airways memiliki 57 armada Boeing 747 sejak perusahaan menerima armada pertamanya pada tahun 1989.

Tetapi kemajuan teknologi masa kini membuat Boeing 747 yang merupakan pesawat empat mesin ini, menjadi armada yang boros bahan bakar, ketimbang pesawat bermesin ganda. Ini tentu sangat mempengaruhi biaya operasional maskapai.

"Pesawat ini akan selalu memiliki tempat khusus di hati kami. Saat kami menuju masa depan, kami akan mengoperasikan lebih banyak penerbangan dengan pesawat modern yang hemat bahan bakar seperti A350 dan 787 kami yang baru, sehingga turut membantu kita mencapai nol emisi karbon pada tahun 2050, " kata British Airways.

Sebelumnya, British Airways juga berencana untuk memangkas 12.000 pegawainya, dari total 42.000 orang pegawai saat ini. Hal tersebut disebabkan terpukulnya bisnis akibat pagebluk virus corona.

Saat ini, sekitar 4.500 pilot dan 16.000 awak kabin British Airways sudah dirumahkan sementara. Secara keseluruhan, sebanyak 23.000 pegawai maskapai tersebut telah dirumahkan.

Baca juga: Boeing Kembali Produksi 737 Max


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com