Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar BMBI Fest 2020, Menperin Targetkan Transaksi Pameran IKM Rp 50 Miliar

Kompas.com - 15/09/2020, 14:29 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar Festival Virtual Bangga Mesin Buatan Indonesia (BMBI Fest) untuk menodorng penjualan mesin buatan industri kecil dan menengah (IKM).

Pameran virtual yang digelar selama tiga hari ini, yakni 15-17 September 2020, ditargetkan mampu meraup pendapatan Rp 50 miliar.

"Kami menargetkan bahwa revenue (pendapatan) dari kegiatan ini bisa minimal Rp 50 miliar dalam sekitar 3 hari ini," ungkap Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam acara BMBI Fest, Selasa (15/9/2020).

Baca juga: Jakarta PSBB Lagi, BPS: Akan Berpengaruh Besar ke Perekonomian RI

Ia mengatakan, festival ini dibuat untuk mempermudah akses masyarakat, utamanya pelaku industri menemukan pelaku IKM pembuat peralatan atau permesinan lokal. Sekaligus bertujuan untuk memperluas dan menggairahkan pemasaran dan jaringan IKM peralatan dan permesinan Indonesia.

Dalam festival ini pun diluncurkan virtual hub produk IKM permesinan di Blibli dengan nama official store Galeri Mesin Lokal.

Ada yang menampung IKM permesinan dengan 7 kategori produk, yaitu mesin pengolahan makanan dan minuman, mesin industri lainnya, mesin/alat kesehatan, elektronik/kelistrikan, alat/mesin teknologi tinggi, alat/mesin pertanian dan perikanan, dan alat transportasi.

"Ini diharapkan dapat menjadi peluang baru bagi IKM mesin dan peralatan untuk memperluas pemasaran," kata Agus.

Baca juga: BUMN Ini Dapat Suntikan Modal Pemerintah Rp 20 Triliun untuk Tangani Jiwasraya

Agus menilai, IKM bisa menjadi ujung tombak bagi industri manufaktur dan diharapkan dapat mengisi rantai pasok dalam negeri.

"Sektor IKM tidak akan terpisahkan dari bagian proses produksi atau rantai pasok industri skala besar. Ini goal kita, bagaimana IKM bisa menutup pohon-pohon industri yang masih kosong menjadi bagian dari mata rantai pasok industri," jelas Agus.

Direktur Jenderal IKMA Gati Wibawaningsih menambahkan, festival ini merupakan cara adaptasi kebiasaan baru untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk-produk IKM secara virtual atau online. Terdapat 47 IKM yang terlibat dengan acara berlangsung melalui situs www.bmbifest.id.

“Festival virtual ini merupakan salah satu bentuk tindak lanjut dari program e-smart IKM sebagai sebuah pengalaman digital, baik untuk IKM maupun pengunjung pameran dalam memanfaatkan pemasaran online," kata dia.

Baca juga: Siap-siap Resesi, Begini Cara Atur Ulang Portofolio Investasi

Program e-Smart IKM sudah berlangsung sejak tahun 2017, di mana pelaku IKM dipacu untuk bisa memanfaatkan teknologi digital dalam pemasaran produk mereka, utamanya melalui e-commerce.

Gati menjelaskan, antusiasme IKM untuk mengikuti program e-Smart IKM tahun 2020 yang disinergikan dalam Gernas BBI cukup besar, yaitu sebanyak 3.956 IKM sejak dibuka pendaftaran dari tanggal 5 Juni sampai dengan 1 September 2020.

Sebanyak 2.014 IKM dari total 3.956 pendaftar tersebut telah dikurasi untuk ditindaklanjuti pembinaannya. Sebanyak 13 persen dari jumlah tersebut adalah IKM dengan produk komoditi logam, permesinan, elektronika dan alat angkut.

Baca juga: Erick Thohir: Pemerintah Tak Lockdown Bukan Semata-mata karena Pentingkan Ekonomi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian ATR/BPN Bidik Target Reforma Agraria Tercapai Tahun Ini

Kementerian ATR/BPN Bidik Target Reforma Agraria Tercapai Tahun Ini

Whats New
BRI Bakal Ambil Langkah Hukum soal Konten Ajakan Tarik Uang dari Bank

BRI Bakal Ambil Langkah Hukum soal Konten Ajakan Tarik Uang dari Bank

Whats New
Soal Uang Hilang di Tabungan, Ekonom Sebut Perbankan Punya Pengawasan Ketat

Soal Uang Hilang di Tabungan, Ekonom Sebut Perbankan Punya Pengawasan Ketat

Whats New
PetroChina Dinilai Konsisten Tingkatkan Kompetensi Perajin Batik dan Dorong Literasi di Jambi

PetroChina Dinilai Konsisten Tingkatkan Kompetensi Perajin Batik dan Dorong Literasi di Jambi

Whats New
Wamen BUMN: Emas Bukan Aset 'Sunset'

Wamen BUMN: Emas Bukan Aset "Sunset"

Whats New
Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Whats New
Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Whats New
Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Whats New
Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com