Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamendag: Perdagangan Harus Tetap Jalan tapi dengan Protokol Kesehatan

Kompas.com - 02/10/2020, 14:58 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan, sektor perdagangan dalam negeri perlu terus berjalan di tengah pandemi guna mendorong pemulihan ekonomi nasional.

Seperti aktivitas dagang di pasar tradisional, yang menjadi salah satu pusat pergerakan ekonomi masyarakat. Kendati demikian, hal ini perlu dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan.

"Perdagangan harus jalan tetapi protokol kesehatan harus tetap dilakukan. Ini tantangan buat kita semua," ujarnya dalam acara Digitalisasi Pasar Bersehati Manado yang disiarkan virtual, Jumat (2/10/2020).

Baca juga: Trump Positif Covid-19, Harga Minyak Turun, Yen dan Dollar AS Melonjak

Oleh sebab itu, salah satu upaya yang dilakukan Kemendag adalah dengan mendorong program digitalisasi pasar tradisional agar bisa mengurangi kontak fisik di setiap transaksi antara pedagang dan pembeli.

Penggunaan dompet digital dan pembayaran non tunai menggunakan kode Quick Response Indonesian Standard (QRIS), dinilai akan menekan potensi penyebaran Covid-19 di pasar tradisional. Dengan demikian, kegiatan ekonomi pun bisa terus berjalan.

"Metode cashless atau non tunai, itu kan menunjang protokol kesehatan. Prosesnya cepat hanya 5 detik, nilai pembayarannya juga pas. Kalau cash kan kalau kelebihan suka cari-cari kembalian, malah menambah kontak fisik jadinya," kata dia.

Selain untuk menunjang protokol kesehatan, Jerry bilang, digitalisasi pasar memang diperlukan untuk mengikuti perkembangan teknologi masa kini. Menurutnya, sudah banyak negara yang menarapkan pembayaran non tunai bahkan untuk transaksi di pasar.

Baca juga: Lelang Mobil Sitaan Bea Cukai, Ada Subaru Impreza

"Ke depan kan semua digital, di kancah global, itu negara-negara lain sudah banyak yang perhatikan hal-hal demikian. Kita pun harus lihat ini visi ke depan dan mudah-mudahan ini salah satu langkah yang baik," ucapnya

Namun ia menekankan, digitalisasi pasar tentu perlu dibarengi dengan sosialisasi mengenai sistem dan penggunaan dompet digital itu sendiri. Sebab, kurangnya pemahaman pelaku pasar terkait teknologi diakuinya menjadi salah satu kendala.

Oleh karena itu, ia menilai perlu sosialisasi yang berkelanjutan untuk mendorong pedagang dan pembeli menjadi akrab dengan sistem transaksi non tunai. Dalam hal ini perlu peran pemerintah daerah maupun penyelenggara jasa pembayaran.

Baca juga: Siap-siap Akhir Pekan, Superindo dan Giant Tebar Beragam Diskon

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com