Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha: Tingginya Biaya Tenaga Kerja Tidak Diimbangi Produktivitas

Kompas.com - 09/10/2020, 17:33 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengungkapkan bahwa para pengusaha prihatin dengan tingginya biaya tenaga kerja di Indonesia yang tidak berbanding lurus dengan produktivitas.

"Salah satu yang menjadi keprihatinan atau juga perhatian kita semua adalah tingginya biaya tenaga kerja yang tidak diimbangi dengan produktivitas yang memadai," ujarnya ketika memberi sambutan dalam webinar virtual, Jumat (9/10/2020).

Menurut dia, para pengusaha pun kerap mengeluhkan hal tersebut.

"Ini yang membuat keluhan dari hampir semua pelaku usaha bahwa mereka tidak mungkin untuk bisa melakukan pembukaan lapangan kerja seperti apa yang diharapkan oleh kita semua," ungkapnya.

Baca juga: Pengusaha Heran Mahasiswa Demo: Mereka Kan Butuh Kerja!

"Inilah yang menjadi keprihatinan kita bersama di saat kita juga melihat angkatan kerja kita ternyata 57 persen adalah tamatan SMP ke bawah," tambah dia.

Di sisi lain, Apindo juga melihat dari pencapaian pemasukan investasi yang dilakukan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang terus menurun.

"Kalau kita melihat dari catatan BKPM, terjadi juga penyusutan yang luar biasa dari penanaman modal asing maupun juga penanaman modal dalam negeri yang membuktikan bahwa investasi yang masuk kebanyakan adalah padat modal," ujarnya.

Oleh sebab itu, dia mengharapkan usulan dari pelaku usaha lainnya untuk menyelesaikan masalah kualitas pekerja.

"Tentunya kita berharap, lapangan kerja yang muncul adalah memang melakukan kerja yang berkualitas. Untuk mencapai lapangan kerja yang berkualitas ini tentunya masukan dari dunia usaha juga harus diperhatikan," katanya.

Baca juga: Dalam UU Cipta Kerja Pesangon Dipangkas, Pengusaha: Masih Lebih Tinggi Dibanding Thailand hingga Malaysia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

RS MH Thamrin Cileungsi dan PT Universal Agri Bisnisindo Gelar Simulasi Penanganan Kecelakaan Kerja

RS MH Thamrin Cileungsi dan PT Universal Agri Bisnisindo Gelar Simulasi Penanganan Kecelakaan Kerja

Rilis
Guna Reka Cemerlang Berkolaborasi dengan Stratus dan Awanio, Dukung Percepatan Bisnis di Era Transformasi Digital

Guna Reka Cemerlang Berkolaborasi dengan Stratus dan Awanio, Dukung Percepatan Bisnis di Era Transformasi Digital

Whats New
KPK Lelang Barang Hasil Gratifikasi, Ada Album BTS, Sepeda Listrik, hingga PS5

KPK Lelang Barang Hasil Gratifikasi, Ada Album BTS, Sepeda Listrik, hingga PS5

Whats New
Simak, Ini Daftar Biaya Admin BCA Terbaru per 19 Januari 2024

Simak, Ini Daftar Biaya Admin BCA Terbaru per 19 Januari 2024

Whats New
Harga Emas Antam Sepekan, Sempat Sentuh Rekor Tertinggi, lalu Ambles

Harga Emas Antam Sepekan, Sempat Sentuh Rekor Tertinggi, lalu Ambles

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 10 Desember 2023

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 10 Desember 2023

Spend Smart
6 Saham Paling Boncos dalam Sepekan, Ada ARTO, BUKA, hingga MDKA

6 Saham Paling Boncos dalam Sepekan, Ada ARTO, BUKA, hingga MDKA

Whats New
Cek, Ini Limit Transaksi Harian Bank BCA Terbaru per 19 Januari 2024

Cek, Ini Limit Transaksi Harian Bank BCA Terbaru per 19 Januari 2024

Whats New
Peningkatan Pendapatan Per Kapita Dapat Diusahakan dengan Cara Apa?

Peningkatan Pendapatan Per Kapita Dapat Diusahakan dengan Cara Apa?

Whats New
Pengertian Pendapatan Per Kapita, Kegunaan, dan Rumusnya

Pengertian Pendapatan Per Kapita, Kegunaan, dan Rumusnya

Whats New
Kementerian BUMN Restui Usul Restrukturisasi dan Perombakan Direksi Waskita Karya

Kementerian BUMN Restui Usul Restrukturisasi dan Perombakan Direksi Waskita Karya

Whats New
Ditopang Pertanian dan Konsumsi, Ekonomi Jabar Tetap Tumbuh Pada 2024

Ditopang Pertanian dan Konsumsi, Ekonomi Jabar Tetap Tumbuh Pada 2024

Whats New
Cara Klaim Kaki Palsu BPJS Kesehatan

Cara Klaim Kaki Palsu BPJS Kesehatan

Whats New
Kisah Sanip, Bertahan di Tengah Stigma Serba Mahal SCBD

Kisah Sanip, Bertahan di Tengah Stigma Serba Mahal SCBD

Smartpreneur
3 Tips Agar Tak Terjebak Pinjol Ilegal

3 Tips Agar Tak Terjebak Pinjol Ilegal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com