Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara Kelola Dana Darurat di Masa Pandemi

Kompas.com - 19/10/2020, 19:30 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memiliki dana darurat menjadi sesuatu yang penting, terlebih di masa pandemi virus corona (Covid-19) saat ini. Sebab, kita tidak tahu lama masa pandemi.

Apalagi, banyak pelaku bisnis yang alami penurunan penjualan atau produksi sehingga berimbas terhadap penghasilannya. Begitu pula, pekerja atau karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), jika tidak ada dana darurat akan kebingungan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Pentingnya dana darurat itu, supaya nanti kalau ada kondisi pandemi ini lagi, kita tidak akan kaget," ujar Asisten Manajer II PT Pegadaian (Persero) Rika Gunawan dalan webinar virtual Festival Youth yang dihelat selama 2 hari, 17-18 Oktober 2020.

Baca juga: Sama-sama Penting, Ini Bedanya Dana Darurat dengan Tabungan

Untuk itu, ada sejumlah tips bagaimana cara mengelola dana darurat. Yaitu, merencanakan alokasi keuangan dengan pembagian 50 persen kebutuhan hidup, 30 persen untuk dana darurat (saving), dan 20 persen untuk bersenang-senang atau gaya hidup.

"Kita harus mulai belajar merencanakan keuangan dengan menggunakan metode 50 persen, 20 persen, 30 persen. 50 persennya untuk living. Living itu apa sih? ya seperti bayar kost, bayar listrik, makan atau punya cicilan itu bisa dialokasikan 50 persen dari penghasilan," jelasnya.

"Kemudian 30 persennya kenapa di situ ada saving dan emergency fund. Nah, 30 persen ini biasanya aku alokasikan untuk investasi atau menyiapkan dana darurat. Minimal dana darurat 10 persenlah dari penghasilan kita sisihkan," lanjut Rika.

Lalu, bagaimana mengelola dana darurat bagi yang masih berstatus belum menikah alias single?

Dia mengusulkan penghasilan yang didapatkan agar dialokasikan 6 kali lipat atau lebih dari 30 persen.

"Kalau kita masih single, justru kita harus menyiapkan dana darurat enam kali dari pengeluaran kita," ujarnya.

Baca juga: Persiapan Dana Darurat, Investor Berburu Reksa Dana Pasar Uang

Sementara, yang sudah menikah atau memiliki anak, harus disisihkan lebih banyak ke tabungan maupun instrumen investasi lainnya. Seperti menabung emas.

"Bagaimana yang sudah menikah atau punya anak? Di sini penting sekali kita menyiapkan dana darurat itu sendiri. Mungkin kita bisa menyisihkan ke tabungan. Mungkin juga ada beberapa instrumen yang bisa digunakan untuk mengalokasikan dana darurat di tabungan, reksa dana pasar uang, ada logam mulia," saran dia.

Dia pun mengingatkan, untuk memilih instrumen investasi sebagai dana darurat, harus memperhatikan likuiditas serta pengaruhnya inflasi.

"Balik lagi nih ketika kita memiliki instrumen yang tepat untuk apa namanya darurat, kira-kira jangan sampai apa yang sudah kita simpan dan alokasikan akan tergerus oleh inflasi. Itu salah satu kuncinya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com