Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalah dengan Malaysia, Kadin Berharap Standar Halal Indonesia Bisa Diakui Dunia

Kompas.com - 25/10/2020, 13:14 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyayangkan standar halal dari Malaysia lebih diakui oleh dunia internasional dibanding standar halal dari Indonesia.

Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P Roeslani mengatakan, padahal Indonesia merupakan negara muslim terbesar dengan 232,5 juta atau 87 persen total penduduknya muslim.

Menurut dia, harus segera dibenahi karena Indonesia mempunyai misi untuk menjadi produsen produk halal utama dunia.

"Ini yang jadi suatu catatan, bagaimana standar halal indonesia dapat diterima di tingkat global. Kita ketahui salah satunya Jepang memakai standar halal dari Malaysia," kata Rosan dalam Webinar Strategi Nasional "Indonesia Menuju Pusat Produsen Halal Dunia" secara virtual, Sabtu (24/10/2020).

Baca juga: Wapres Maruf: Indonesia Cuma Jadi Tukang Stempel Produk Halal

Rosan menuturkan, bila standarisasi halal Indonesia sudah diakui dunia, dampaknya akan memberikan nilai tambah terhadap produk halal RI.

Berdasarkan peringkat Global Islamic Economic Indicator 2019, Indonesia memang masih berada di peringkat 10 sebagai produsen produk halal dunia.

Tak heran Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengecap Indonesia sebagai "tukang stempel" produk halal, karena lebih dari 50 lembaga sertifikasi halal dunia memperoleh pengakuan dari Indonesia.

"Nah ini yang harus kita lakukan, kita dorong dan perbaiki agar standarisasi halal ini bisa diterima di seluruh dunia. Dan akan memberikan poin yang tinggi untuk produk-produk kita, dan kepastian nilai tambah untuk barang kita," papar Rosan.

Lebih lanjut dia menyambut baik rencana Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk menggratiskan sertifikasi produk halal bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Dukungan tersebut merupakan salah satu cara agar produk halal indonesia bisa berkembang hingga ke kancah global. Bukan tak mungkin, RI akan lebih cepat menjadi produsen produk halal dunia bila dukungan dari pemerintah dan stakeholder terkait lebih kuat.

Belum lagi adanya kepastian bahwa proses penerbitan sertifikasi halal lebih cepat. Keputusan kehalalan produk paling lama hanya 3 hari kerja, setelah MUI menerima hasil pemeriksaan dari Lembaga Pemeriksa Halal (LPH).

Nantinya sertifikasi halal ini akan diterbitkan oleh BPJPH paling lambat 1 hari kerja sejak fatwa kehalalan produk.

"Hal ini memang satu langkah positif yang kita harapkan 3 bulan ke depan bisa berjalan baik dan tepat," pungkas Rosan.

Baca juga: Mendag: Industri Halal Topang Kinerja Neraca Dagang Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com