Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: The Worst is Over!

Kompas.com - 06/11/2020, 13:58 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan perekonomian Indonesia telah menunjukkan proses pemulihan dan pembalikan arah (turning point).

Bendahara Negara itu melalui akun Facebooknya menyatakan, aktivitas ekonomi nasional telah bergerak menuju zona positif meski pada kuartal III tahun ini laju perekonomian tercatat masih negatif.

"The worst is over! Perekonomian Indonesia kuartal III-2020 tumbuh sebesar minus 3,49 persen (yoy). Upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari kuartal II sebesar 5,32 persen telah menunjukkan proses pemulihan dan pembalikan arah, aktivitias ekonomi nasional menuju ke zona positif," jelas Sri Mulyani seperti dikutip dari akun Facebooknya, Jumat (6/11/2020).

Baca juga: Ada Resesi dan Gejolak Pilpres AS, Sektor Apa yang Masih Berpotensi Cuan?

Dia menjelaskan, kinerja perekonomian yang membaik salah satunya didorong oleh belanja negara. Belanja negara tercatat tumbuh sebesar 15,5 persen.

Hal itu ditopang oleh realisasi bantuan sosial dan dukungan untuk dunia usaha, termasuk UMKM.

"Akselerasi realisasi belanja negara ini membuat pertumbuhan konsumsi pemerintah tumbuh positif sebesar 9,8 persen (yoy), meningkat tajam dibandingkan pada kuartal II yang negatif cukup dalam sebesar minus 6,9 persen," jelas Sri Mulyani.

Penerimaan Perpajakan

Menurutnya, titik balik aktivitas ekonomi juga tecermin dari data administrasi penerimaan perpajakan.

Baca juga: Ekonom: Indonesia Resesi, Masyarakat Diminta Tak Panik

Pertumbuhan penerimaan perpajakan bulanan yang mengalami penurunan paling tajam di bulan Mei telah menunjukkan tren perbaikan hingga akhir kuartal III 2020.

Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan terus melakukan berbagai upaya akselerasi PEN, terutama akselerasi belanja pemerintah di daerah pada kuartal III yang baru mencapai 53,3 persen dari total nasional anggaran belanja dalam APBD TA 2020 sebesar Rp 1.080,71 triliun.

"Untuk memastikan penurunan penularan Covid-19, pemerintah akan terus memperkuat sistem kesehatan, mendorong testing, tracing, dan treatment (3T). Masyarakat pun harus memastikan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan 3 M - memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com