Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gojek dan Tokopedia Dikabarkan Merger, Persiapan IPO?

Kompas.com - 05/01/2021, 14:12 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan jasa transportasi on demand Gojek dikabarkan bakal melakukan merger dengan raksasa e-commerce Tokopedia. Dengan merger tersebut, Tokopedia dan Gojek bakal menguasai pasar ekonomi digital dalam negeri.

Pasalnya, dengan merger tersebut, cakupan bisnis perusahaan nantinya bakal mencakup layanan pesar antar, transportasi, jasa pembayaran, hingga belanja online.

Dilansir dari Bloomberg, Selasa (5/1/2021) rencana aksi korporasi tersebut bakal menciptakan raksasa teknologi di Indonesia dengan nilai mencapai lebih dari 18 miliar dollar AS atau sekitar Rp 250,2 triliun (kurs Rp 13.900).

Baca juga: Diisukan Berencana Merger, Gojek dan Tokopedia Kompak Bungkam

Sumber Bloomberg menjelaskan, kabar merger tersebut sejalan dengan rencana Tokopedia untuk melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO).

Masih dari sumber Bloomberg, kedua belah pihak telah melakukan penandatanganan lembar persyaratan terperinci untuk melakukan uji kelayakan dari masing-masing usaha mereka.

Dalam beberapa bulan ke depan, sumber tersebut mengatakan kedua belah pihak telah siap mencapai titik sepakat dengan kemajuan negosiasi merger yang saat ini dilakukan.

CEO Softbank Masayoshi Son, yang juga merupakan salah satu investor utama Tokopedia dikabarkan juga telah menyetuji proses merger tersebut. Kedua start up paling bernilai di Indonesia tersebut memiliki beberapa investor yang salam, termasuk Google, Tamasek Holdings, dan Sequoia Capital India.

Tokopedia sendiri selain itu juga didukung oleh Alibaba Group Holding, yang sebenarnya juga memiliki e-commerce di kawasan Asia Tenggara yakni Lazada.

Valuasi Gojek dan Tokopedia sendiri masing masing sebesar 10,5 miliar dollar AS dan 7,5 miliar dollar AS. Pendiri dari kedua pihak perusahaan telah bersahabat sejak lebih dari 10 tahun lalu, dan telah mengantisipasi kerja sama antar keduanya.

Merger antara Gojek dan Tokopedia sendiri tak akan terlampau banyak menghadapi masalah dengan regulator. Hal terebut berbeda dengan kabar merger Gojek dan Grab yang sebelumnya sempat berhembus dan dianggap bakal mengurangi persaingan di pasar jasa transportasi on demand.

Baca juga: Jadi Mitra Tokopedia, Apa Keuntungannya?

Kedua perusahaan pun saat ini tengah mempertimbangkan beragam pilihan untuk penawaran saham kepada publik. Baik Gojek dan Tokopedia bisa memilih untuk melakukan IPO di dalam negeri dan di Amerika Serikat.

Sumber Bloomberg juga mengatakan, keduanya bisa saja bekerja sama dengan perusahaan cek kosong (blank check company) untuk proses melantai di bursa saham AS.

Beberapa perusahaan cek kosong dikabarkan juga telah melakukan diskusi dengan kedua perusahaan tersebut dalam beberapa bulan terakhir.

Tokopedia sendiri bulan lalu telah merekrut Morgan Stanley dan Citigriup sebagai penasehat untuk membantu rencana mereka go public. Bloomberg juga sebelumnya telah memberitakan, perusahaan cek kosong Bridgetown Holdings yang dimiliki oleh miliarder Ricahrd Li dan Peter Thiel tengah mempertimbangkan merger dengan Tokopedia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com