JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Penerbangan Alvin Lie menegaskan bahwa usia tidak ada kaitannya dengan laik terbangnya sebuah pesawat.
Hal ini mengacu pada peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1/2021) sore.
Diketahui, pesawat tersebut sudah digunakan selama 26 tahun.
Baca juga: KKP Kerahkan Kapal Pengawas Perikanan Bantu Pencarian Pesawat Sriwijaya Air
"Pesawat usia 26 tahun itu bukan masalah. Usia pesawat itu tidak ada kaitannya dengan kelaik udaraan atau safety," ujar Alvin Lie dikutip dari Tribunnews, Minggu (10/1/2021).
Menurut Alvin, pesawat yang masih baru pun bisa saja mengalami kecelakaan, begitu pula pesawat tua berusia 50 tahun yang masih laik terbang.
"Pesawat yang usianya 3 bulan saja bisa mengalami kecelakaan. Pesawat yang usianya 50 tahun juga tetap laik terbang, tetap aman," jelas Alvin.
Alvin menjelaskan, usia pesawat sebenarnya berkaitan dengan efisiensi dan ini juga bisa dilihat dari komponen serta desainnya.
"Usia pesawat itu korelasinya dengan efisiensi," kata Alvin.
Yang membedakannya adalah desain pesawat, karena pesawat tua menggunakan desain struktur dengan teknologi yang dipakai sejak puluhan tahun lalu.
"Karena desain yang lama mungkin desain sayapnya, desain strukturnya itu masih menggunakan teknologi puluhan tahun yang lalu," papar Alvin.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.