Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKPM Sebut Realisasi Investasi 2020 Lampaui Target

Kompas.com - 03/02/2021, 18:03 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia menyebut bahwa realisasi investasi pada 2020 mencapai Rp 826 triliun atau 101,1 persen dari target realisasi investasi sebesar Rp 817 triliun.

Diketahui, ada revisi target investasi dari awalnya Rp 886 triliun karena adanya pandemi Covid-19.

Alhamdulillah, dalam tahun berjalan, realisasi investasi kita mencapai Rp 826 triliun atau naik 101,1 persen,” kata Bahlil saat menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI yang disiarkan secara virtual, Rabu (3/2/2021), dikutip dari Antara.

Baca juga: Target Investasi 2021 Jadi Rp 900 Triliun, Luhut: Saya Kira Tidak Terlalu Sulit

Bahlil memaparkan, yang terpenting dari capaian tersebut adalah terungkapnya fakta-fakta baru terkait investasi di Indonesia yang sesuai dengan key performance indicator (KPI) BKPM.

Menurut Bahlil, dalam lima tahun terakhir, baru pada 2020 realisasi investasi di Jawa dan luar Pulau Jawa mulai berimbang.

Investasi di Pulau Jawa mencapai Rp 417,5 triliun dengan 54.994 proyek, sedangkan di Jawa mencapai Rp 408,8 triliun dengan 93.355 proyek.

Sepanjang 2020, di mana pandemi Covid-19 terjadi di hampir seluruh negara di dunia, tetapi penanaman modal asing (PMA) di Indonesia hanya turun tidak lebih dari 10 persen.

“Dan ini juga menunjukkan bahwa di era pandemi, Penanaman Moda Dalam Negeri (PMDN) kita lebih besar. Dan sangat luar biasa sekali dalam memberikan kontribusi investasinya dibandingkan PMA,” ujar Bahlil.

Baca juga: Investasi Reksadana Anda Jeblok? Ini Penyebabnya

Diketahui, realisasi PMA pada 2020 mencapai Rp 412,8 triliun atau berkontribusi 49,9 persen dari keseluruhan investasi.

Sedangkan realisasi PMDN mencapai Rp 413,4 triliun atau mencapai 50,1 persen.

Adapun negara-negara yang menanamkan investasinya di tanah air paling besar adalah Singapura yang mencapai 9,8 miliar dolar AS, diikuti Tiongkok sebesar 4,8 miliar dolar AS, Hongkong 3,5 miliar dolar AS, Jepang 2,6 miliar dolar AS, dan Korea Selatan 1,8 miliar dolar AS.

“Yang menarik itu Belanda. Belanda masuk menjadi investor terbesar nomor enam pada 2020, di mana sebelumnya tidak ada dalam sepuluh besar,” ujar Bahlil.

Baca juga: Ketika Rencana Investasi Jokowi-Tesla Terganjal Larangan WNA Masuk Indonesia

Untuk itu, Bahlil menambahkan, RI akan melakukan penetrasi pasar ke Belanda untuk menjemput lebih banyam investor.

“Kami sempat berpikir, kenapa Belanda bisa masuk nomor enam. Ternyata, begitu Inggris keluar dari Uni Eropa atau Brexit, Belanda dijadikan hub, jadi banyak kantor-kantor perwakilan di Belanda. Oleh karena itu kita perlu melakukan penetrasi ke sana,” pungkas Bahlil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com