Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Strategi Pengusaha Kuliner Raih Cuan Selama Pandemi

Kompas.com - 13/02/2021, 07:54 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memanfaatkan media sosial dan platform e-commerce akan sangat membantu para pengusaha makanan bisa bertahan selama pandemi.

Apalagi sejak mewabahnya pandemi, banyak konsumen yang beralih ke digital untuk berbelanja, daripada harus ke luar rumah.

Hal inilah yang dilakukan oleh pengusaha makanan yaitu Prima Hayuningputri dan Anika Miranti sebagai owner Mad Bagel, dan Muhammad Kautsar pemilik Dimsum 49.

Kepada Kompas.com, Nike dan Putri menceritakan alasan dia memulai berbisnis karena ingin terus produktif bekerja dari rumah sambil tetap mengasuh anak.

Baca juga: Bisnis Kuliner Ini Diprediksi Bakal Jadi Tren pada 2021

Akhirnya, inisiatif mereka ini dieksekusi, hingga resmilah Mad Bagel didirikan pada tahun 2014.

Awalnya mereka memilih roti bagel sebagai produknya adalah karena dirinya dan rekannya merasa kesulitan untuk menemukan roti bagel yang lezat, sehingga mereka memutuskan untuk membuatnya sendiri.

"Bagel di Amerika kan umumnya chewy dan keras, itu kurang populer di Indonesia, makanya kami buat teksturnya tidak sekeras itu," ujarnya kepada Kompas.com, dikutip Sabtu (12/2/2021).

Hingga berjalannya waktu, mereka pun mulai mengolah roti bagel dengan berbagai varian rasa mulai dari yang manis, asin hingga gurih.

Beberapa tahun fokus dengan penjualan langsung di toko, Mad Bagel memutuskan untuk serius memasarkannya secara daring karena konsumen tidak bisa lagi leluasa menyantap bagel kesukaan mereka secara langsung.

Akhirnya mereka pun memutuskan untuk bergabung ke e-commerce agar bisa menjangkau lebih banyak konsumen lagi.

Baca juga: Deretan Bisnis Gisel, dari Kuliner hingga Kosmetik

Selama 7 bulan memasarkan produknya secara online, cukup membuahkan hasil yang manis bagi mereka. Bagel buatan mereka kini bisa menjangkau konsumen lebih luas, hingga antar pulau.

"Kinerja selama pandemi ini blessing in disguise. 2020 membuat perubahan terjadi cepat, kami dituntut bekerja, membuat strategi dan budgeting yang efektif dan efisien," ungkap Prima.

Lalu, mereka pun ikut berpartisipasi dalam kampanye yang diselenggarakan Tokopedia melalui kampanye Tokopedia Nyam. Menjadi bagian dari kampanye e-commerce dalam mempromosikan makanan dan minuman dari pengusaha lokal, membantu publikasi produk mereka.

“Saat ini, Mad Bagel telah berhasil menjual hingga 2.000 produk," sebutnya.

Begitu juga dengan Kautsar pemilik Dimsum 49.

Awalnya, Kautsar hanya berjualan siomay pada tahun 2015 untuk mencari penghasilan tambahan. Kemudian dia mulai merambah ke dimsum karena lebih banyak peminatnya.

Selama setahun dia sempat vakum berjualan di platform daring karena masih belum tahu caranya memasarkan di situ.

Baca juga: 4 Tips Membuka Usaha Bisnis Kuliner

Namun ia tidak menyerah dan terus mencoba sembari menyesuaikan produk sesuai keinginan pasar. 

Kini, produknya sudah tersebar lebih luas berkat jumlah reseller yang naik drastis. Ada sekitar 3.000 reseller, sebagian besar ibu rumah tangga serta karyawan yang terdampak pandemi.

Lewat para reseller yang tersebar di banyak tempat, dia bisa menekan ongkos kirim. Ongkos kirim jadi faktor penentu penting konsumen saat berbelanja, alasan yang membuatnya memiliki agen-agen di 20 titik yang tersebar di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com