Sayangnya, penguatan yang signifikan itu tidak berlanjut.
Harga Bitcoin malah anjlok ke level 13.657 dollar AS pada awal 2018.
Trennya terus menurun hingga pada perdagangan akhir tahun nilai Bitcoin hanya sebesar 3.742 dollar AS per keping.
Baca juga: Dorong Literasi Aset Kripto, Indodax Gelar Kompetisi Trading Bitcoin
Kenaikan tipis pun terjadi di awal 2019 dengan harga Bitcoin menjadi 3.843 dollar AS.
Pada periode ini nilainya terus merangkak naik hingga pada akhir tahun harga Bitcoin menjadi sebesar 7.193 dollar AS.
Memasuki awal 2020 harga Bitcoin terus naik menjadi 8.440 dollar AS, hingga akhirnya mencapai nilai 29.000 dollar AS per keping di akhir tahun lalu.
Pada awal 2021, harga Bitcoin bergerak naik ke 30.000 dollar AS dan kini sudah mencapai 52.493 dollar AS per keping. Nilai itu naik lebih dari 20.000 dollar AS sejak awal tahun.
"Memang trennya meningkat, inilah yang menyebabkan banyak orang tertarik berinvestasi di aset kripto," ujar Sahudi.
Baca juga: Harga Bitcoin Melejit, Ini yang Perlu Diperhatikan Investasi di Cryptocurrency
Meski saat ini cukup menggiurkan untuk berinvestasi di aset kripto, tetapi dia mengimbau masyarakat Indonesia untuk tetap berhati-hati.
Sebab, melihat pergerakkan harga Bitcoin perubahannya bisa sangat drastis dari waktu ke waktu.
Ia mengatakan, jika ingin berinvestasi di aset kripto, masyarakat diminta untuk membeli dari pedagang yang telah berizin Bappebti.
Selain itu, disarankan untuk memilih jenis kripto yang pergerakkannya tidak terlalu fluktuatif, tapi tetap menunjukkan tren kenaikan secara bertahap.
"Pilih aset kripto yang aman, yang secara gradual terus naik. Lihat jenis aset kritp yang secara tren harganya itu seperti emas, terus naik bertahap, itu yang memiliki kemanan investasi," tutup Sahudi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.