Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Dekati Dubes Jepang demi Investasi Mobil Listrik

Kompas.com - 05/03/2021, 09:24 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati melakukan pendekatan dengan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji terkait peluang investasi mobil listrik.

Hal ini terungkap melalui sebuah unggahan pada akun Instagram pribadi Sri Mulyani.

Dalam unggahan itu, ia menuliskan keterangan mengenai pembahasan yang dilakukannya bersama Kanasugi Kenji.

Pada courtesy call yang dilakukan oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia yang baru, Mr. Kanasugi Kenji, hari Rabu (3/3), saya bertukar pikiran mengenai peluang hubungan kerja sama kedua negara,” tulis Sri Mulyani, dikutip pada Jumat (5/3/2021).

Ia menegaskan bahwa Jepang merupakan partner dekat Indonesia dalam berbagai hal.

Baca juga: Sri Mulyani Jelaskan Kronologi Kasus Suap Pegawai Ditjen Pajak

 

Menurutnya, komunikasi Indonesia – Jepang hingga sekarang terjaga dengan baik, mulai dari government-to-government, business-to-business, sampai dengan people-to-people.

Bendahara negara ini menambahkan, penjelasan terkait potensi investasi yang didukung payung hukum baru di Indonesia.

Dengan telah terbitnya Omnibus Law UU Cipta Kerja, yang merupakan bagian yang sangat penting dalam reformasi struktural di Indonesia, maka investor diharapkan semakin tertarik berinvestasi di Indonesia,” ujarnya.

Sejalan dengan itu, dia menyebut bahwa industri otomotif Jepang telah tumbuh dengan sangat baik di Indonesia.

Baca juga: Sri Mulyani Sebut LPI Dapat Mengurangi Pembiayaan Lewat Utang

Benar saja, sederet merek mobil dari Jepang sejauh ini sudah dirakit di Indonesia dan selama ini ikut menopang kinerja ekspor ke luar negeri.

“Oleh karenanya, saya mengajak pemerintah Jepang untuk berpartisipasi dalam pengembangan kendaraan listrik,” katanya.

Ia menjelaskan, dengan adanya pembangunan Pelabuhan Patimban berdampak pada besarnya potensi pengembangan kendaraan listrik itu. Ia bilang, Patimban diharapkan akan meningkatkan kualitas supply chain industri otomotif.

“Pemerintah Indonesia pun memberikan insentif fiskal bagi pengembangan electric vehicle. Ini merupakan kesempatan yang besar bagi Jepang untuk berinvestasi di Indonesia,” bebernya.

Tak hanya itu, ia mengungkapkan juga bahwa beberapa manufaktur yang lain juga memiliki kesempatan untuk melakukan bisnis di Indonesia.

Baca juga: LRT dan MRT di 5 Kota Segera Dibangun, Bukan dari APBN atau Utang

Sektor yang dimaksud di antaranya sektor pendidikan, kesehatan, dan zona ekonomi khusus yang menciptakan zona untuk produksi manufaktur, terutama yang berorientasi ekspor.

“Saya harap hubungan Indonesia-Jepang yang sudah lama terjalin baik dapat terus berlangsung, tidak hanya perdagangan internasional, tetapi juga membuka berbagai peluang investasi lain di Indonesia” serunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com