Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Komisaris BUMN Waskita: Eks Kapolri, Jaksa, hingga Relawan Jokowi

Kompas.com - 17/04/2021, 13:31 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sosok Fadjroel Rachman sendiri merupakan wajah lama di lingkaran kekuasaaan. Saat Pilpres 2014 silam, dia sempat menjadi relawan pemenangan Jokowi (relawan Jokowi). 

Lalu setahun setelah Jokowi memimpin di periode pertama, dirinya diangkat menjadi Komisaris Utama Adhi Karya.

Ia juga tercatat pernah mendeklarasikan diri sebagai capres dari jalur independen menantang calon-calon yang diusung partai politik.

Namun langkahnya kandas karena uji materi terkait calon presiden dari jalur independen ditolak di Mahkamah Konstritusi (MK). Saat itu, Fadjroel menggugat UU Nomor 23 Tahun 2003 di mana setiap calon harus melalui partai politik.

Baca juga: Waskita Karya Rugi Rp 7,38 Triliun, Apa Sebabnya?

Sebelum masuk menjadi pendukung Jokowi, Fadjroel sempat malang melintang menjadi aktivis, termasuk sebagai aktivis 1998 (aktivis 98) yang terlibat dalam demonstrasi menuntut penurunan Presiden Soeharto.

4. Robert Leonard Marbun

Robert Leonard Marbun lahir di Medan pada 23 Juni 1970. Mendapatkan gelar Sarjana Hubungan Internasional dari Universitas Padjajaran. Di Waskita, ia diplot sebagai komisaris sejak 9 Mei 2019.

Saat ini, ia tercatat sebagai Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kebijakan Penerimaan Negara sejak tahun 2018. Ia merupakan pejabat eselon di Bea Cukai.

Jabatan lainnya yang pernah diemban antara lain Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga, Direktur Kepabeanan, dan Kepala Kanwil Sulawesi.

Baca juga: Utang Menggunung, Waskita Berharap Penjualan 9 Jalan Tol

5. Bambang Setyo Wahyudi

Bambang Setyo Wahyudi adalah Komisaris BUMN yang berasal dari unsur Kejaksaan Agung. Beberapa posisi strategis yang pernah diembannya yakni Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara.

Lalu Sekretaris Jam Perdata dan Tata Usaha Negara. Selain di Waskita Karya, ia juga pernah menjabat komisaris BUMN di Pelindo I.

6. Ahmad Erani Yustika

Sebagaimana Muradi, Ahmad Erani Yustika juga dikenal lekat dengan dunia akademisi. Ahmad Erani Yustika pria kelahiran Ponorogo 1973, menyelesaikan gelar Sarjana Ekonomi dari Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangungan (IESP) Fakultas Ekonomi-Universitas Brawijaya pada tahun 1996.

Namanya beberapa kali wara-wiri di pemberitaan media massa nasional, baik sebagai penulis maupun narasumber. Di era Presiden SBY, ia sempat menjadi anggota Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI).

Baca juga: Tagihan Utang ke Vendor Berujung Gugatan Pailit Waskita Beton

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com