Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reksa Dana adalah Investasi Minim Modal, Simak Untung Ruginya

Kompas.com - 21/05/2021, 16:36 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Investasi ini dinilai cocok untuk jangka panjang karena underlying dari reksa dana pendapatan tetap adalah obligasi.

Baca juga: Apa Itu Leasing dan Contohnya?

Sementara untuk reksa dana campuran, di tahun ini pergerakannya cenderung mixed karena berada di antara reksa dana pendapatan tetap dan campuran.

Sehingga, imbal hasilnya bergantung komposisinya, apakah banyak ke saham, obligasi, atau deposito.

Jika semuanya menarik, bagaimana cara investor memilih instrumen reksa dana yang tepat? Hal apa yang perlu dipertimbangkan dalam memilih manajer investasi di reksa dana ?

Menurut Budi, beberapa hal yang tidak kalah penting menjadi pertimbangan investor selain imbal hasil yang tinggi adalah reputasi perusahaan, fund fact sheet, kinerja pengelolaan, benchmark, dan asset under management (AUM).

“Untuk pemula, saran saya adalah dengan melihat performance reksa dana adalah dalam lima tahun, bagaimana pengelolaannya secara jangka panjang dan juga kepercayaan nasabah yang tercermin dari AUM,” tutur dia.

Baca juga: Apa Itu Biaya Provisi pada KPR Bank?

Risiko investasi reksa dana

Meski terdapat keuntungan, bukan berarti investasi reksa dana adalah tanpa risiko. Seperti halnya wahana investasi lainnya, di samping mendatangkan berbagai peluang keuntungan, reksa dana pun mengandung berbagai potensi risiko.

Risiko pertama adalah berkurangnya nilai unit penyertaan. Risiko ini dipengaruhi oleh turunnya harga dari efek (saham, obligasi, dan surat berharga lainnya) yang masuk dalam portofolio reksa dana tersebut.

Selanjutnya, risiko kedua adalah terkait likuiditas. Risiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh manajer Investasi jika sebagian besar pemegang unit melakukan penjualan kembali (redemption) atas unit-unit yang dipegangnya.

“Manajer investasi kesulitan dalam menyediakan uang tunai atas redemption tersebut,” tulis BEI dalam keterangannya.

Adapun risiko ketiga yakni wanprestasi. BEI menyebut risiko ini merupakan risiko terburuk.
Risiko ini dapat timbul ketika perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan reksa dana tidak segera membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca juga: Apa Itu Depresiasi dan Bagaimana Cara Menghitungnya?

Hal-hal itu seperti wanprestasi dari pihak-pihak yang terkait dengan reksa dana, pialang, bank kustodian, agen pembayaran, atau bencana alam, yang dapat menyebabkan penurunan NAB (Nilai Aktiva Bersih) reksa dana.

Ragam jenis investasi reksa dana

Dilihat dari portfolio investasinya, reksa dana dapat dibedakan menjadi reksa dana pasar uang (money market funds), reksa dana pendapatan tetap (fixed income funds), reksa dana saham (equity funds), dan reksa dana campuran (discretionary funds)

Reksa dana pasar uang (money market funds) hanya melakukan investasi pada efek bersifat utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal.

Adapun reksdana pendapatan tetap (fixed income funds) melakukan investasi sekurang-kurangnya 80 persen dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat utang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com