Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Sebenarnya Sosok di Balik Perusahaan Tambang Emas Sangihe?

Kompas.com - 11/06/2021, 17:09 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Pertanyaan terkait sosok di balik perusahaan tambang emas Sangihe mencuat seiring meninggalnya Wakil Bupati Sangihe Helmud Hontong, yang sempat menolak izin operasi pertambangan.

Perusahaan yang beroperasi di lokasi tambang emas Sangihe yaitu PT Tambang Mas Sangihe (TMS), yang tak lain adalah anak perusahaan dari Baru Gold Corp, perusahaan asal Kanada yang sebelumnya bernama East Asia Minerals.

Dikutip dari laman resmi perusahaan, Baru Gold Corp adalah perusahaan publik eksplorasi sumber daya mineral Kanada yang berfokus pada pengembangan proyek produksi logam mulia di Indonesia.

Baca juga: Ini Profil PT Tambang Mas Sangihe yang Izinnya Ditolak Wakil Bupati

Baru Gold Corp diketahui memegang saham mayoritas PT Tambang Mas Sangihe atau PT TMS untuk mengelola pengoperasian tambang emas di Pulau Sangihe, yang berlokasi antara ujung utara Pulau Sulawesi (Indonesia) dan ujung selatan Mindanao (Filipina).

“Baru Gold memegang 70 persen saham dengan tiga perusahaan Indonesia memegang gabungan saham 30 persen sisanya,” tulis laman resmi barugold.com, dikutip pada Kamis (11/6/2021).

Berdasarkan catatan Harian Kompas yang diberitakan 25 April 2021, tiga perusahaan Indonesia yang memegang 30 persen saham sisanya, yaitu PT Sungai Balayan Sejati (10 persen), PT Sangihe Prima Mineral (11 persen), dan PT Sangihe Pratama Mineral (9 persen).

Sejumlah direksi pada jajaran manajemen Baru Gold Corp juga diketahui duduk di kursi manajemen PT TMM, termasuk CEO Baru Gold Corp, Terry Filbert.

Baca juga: Intip Sederet Harta Karun di Tambang Emas Sangihe

Berikut susunan direksi PT Tambang Mas Sangihe (TMM) selengkapnya:

  • President and Director PT TMS: Terry Filbert
  • Chief Geologist and Qualified Person:Frank Rocca
  • Government Relations and Director TMS: Todotua Pasaribu
  • General Manager and Director TMS: Garry Kielenstyn

“Pengoperasian Baru Gold di Indonesia dikelola oleh tim profesional yang berpengalaman dan termotivasi dengan pengalaman dan keterampilan internasional yang luas dan luas dalam eksplorasi mineral dan industri pertambangan,” tulis laman resmi barugold.com

Profil bos PT TMS Terry Filbert

President and Director PT TMS adalah jabatan yang diemban Terry Filbert. Perusahaan menjelaskan bahwa Terry telah terlibat erat dalam industri pertambangan dan eksplorasi sejak tahun 2005, dengan pengalaman lapangan yang signifikan di Indonesia.

Selain pengetahuannya yang luas tentang proyek-proyek utama Sangihe dan Minwah di Asia Timur, Terry membawa keterampilan kewirausahaannya dari serangkaian usaha bisnis yang sukses yang mencakup teknologi, ekspor-impor, dan sumber daya manusia.

“Sebelumnya beliau adalah Managing Director Shellbridge Group Ltd. yang didirikan sebagai perusahaan impor/ekspor dengan operasi di Shanghai dan Zhuhai China,” tulis laman resmi perusahaan.

Shellbridge mengekspor bahan bangunan, termasuk isolasi kayu dan fiberglass dari China, Indonesia dan Amerika Serikat ke Australia. Perusahaan tersebut juga mengimpor produk minyak dan energi ke China termasuk batu bara, produk minyak bumi, dan aspal.

Baca juga: Mengenal Tambang Emas yang Sempat Ditolak Wakil Bupati Sangihe Sebelum Meninggal

“Dia mengawasi logistik, pembiayaan, sumber dan pengembangan bisnis. Beliau juga menjabat sebagai Managing Director Borneo Resource Investment Ltd., sebuah perusahaan pertambangan Amerika (“BRNE”) publik yang menambang emas, dan mengembangkan tambang emas produksi di Sulawesi Utara, Republik Indonesia,” tandasnya.

Di PT TMS, Terry Filbert bertanggung jawab atas semua manajemen bisnis perusahaan di Indonesia, termasuk membangun tim penambangan baru, memperoleh properti untuk produksi hingga mengembangkan properti tersebut untuk produksi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com