JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut ketersediaan beras nasional saat ini aman sehingga tidak perlu dilakukan impor beras.
Bahkan, kata dia, pemerintah tidak pernah ada ingin memberlakukan pajak pertambahan nilai (PPN) terhadap sembako umum yang dikonsumsi masyarakat.
"Impor beras dan PPN sembako umum itu tidak ada. Ini adalah pikiran-pikiran yang ada di sebagian pihak dan menjadi sebuah isu karena sampai sekarang ini pemerintah belum pernah merancang untuk kenaikan PPN sembako. Kalau pun itu ada pasti Menteri Pertanian tahu. Jadi jangan membuat petani resah," ujar Mentan dalam siaran resminya, dikutip Kompas.com, Rabu (14/7/2021).
Baca juga: Mulai Rabu Ini, Bansos Beras 5-10 Kilogram Dibagikan
Dia menilai sebenarnya Indonesia tidak perlu melakukan impor beras. Sebab, hingga saat ini Indonesia memiliki cadangan beras yang cukup banyak baik yang ada pada pengendalian Bulog, penggilingan dan pada penanganan pemerintah daerah.
SYL menyebutkan, produksi beras pada masa tanam (MT) I tahun 2021 sebesar 17,56 juta ton dan terdapat surplus overstok pada Januari 2020 sebesar 7,39 juta ton, sementara jumlah konsumsi nasional 14,67 juta ton. Sehingga pada akhir Juni 2021 terdapat surplus beras sebanyak 10,29 juta ton.
"Oleh karena itu, dalam kondisi Covid-19 dan berbagai pembatasan, pangan kita terkendali dengan baik. Ini hampir setiap minggu dicek oleh Bapak Presiden dan kemarin dalam dapat virtual, Bapak Presiden meminta agar pengendalian pangan untuk kebutuhan nasional sepenuhnya di bawah kendali beberapa menteri untuk dipersiapkan maksimal," jelasnya.
Lebih lanjut SYL menyebutkan alasan berikutnya mengapa tidak perlu impor beras, yakni masa tanam II 2021 (Kemarau basah) sudah dimulai dan panen pada pertengahan tahun berpotensi menambah stok pangan nasional.
Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan produksi beras pada MT II sebanyak 14,25 juta ton dengan surplus beras di awal Juli 10,29 juta ton sementara konsumsi beras 14,91 juta ton, sehingga akhir Desember 2021 diperkirakan terdapat surplus stok beras sebesar 9,63 juta ton.
Baca juga: 20 Juta Penerima BST dan PKH Bakal Dapat Bantuan Beras 10 Kg
"Pada aspek harga, pergerakan harga beras medium di pasaran relatif stabil tanpa kenaikan signifikan. Harga gabah ditingkat penggilingan yang relatif stabil dan mengalami penurunan indikasi produksi cukup tinggi," bebernya.
Fakta selanjutnya, lanjut SYL, stok beras saat ini di Perum Bulog dalam bentuk cadangan beras pemerintah sebesar 1,37 juta ton, di atas batas aman 1 juta ton, sementara stok beras komersial 13,969 ton.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.