Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memulai Usaha dengan Modal Ratusan Ribu Rupiah? Ini Triknya

Kompas.com - 16/07/2021, 14:43 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Di tengah kesulitan ekonomi saat ini, membuka usaha tentunya merupakan tantangan yang sangat berat.

Di sisi lain, mencari pekerjaan juga bukan hal yang mudah karena banyak perusahaan untuk melakukan efisiensi.

Namun demikian, masyarat tidak boleh patah arang dan terus melanjutkan hidup dengan berusaha, meskipun dengan modal yang minim.

Nyatanya tidak sedikit dari pengusaha – pengusaha saat ini bisa membangun usahanya dengan modal ratusan ribu, bahkan bertahan hingga saat ini.

Baca juga: Tips Berbisnis Bagi Pemula Ala Bos Grab Indonesia

Owner Ayam Goreng Nelongso Nanang Suherman menyebutkan, berawal dari modal Rp 500.000, ia dan istrinya memlulai usaha Ayam Goreng Nelongso sejak tahun 2007. Sebelum memulai usaha makanan ia sempat menjalani usaha pabrik plastik yang mengalami kerugian hingga rumah dan asetnya disita.

“Saya sempat tidur dengan istri di pom bensin selama 2 minggu, karena memang enggak ada uang untuk kos, setelah istri gajian, dan tambahan uang saya Rp 500.000 saya lalu membuka Ayam Goreng Nelongso, alhamdulilah Tuhan beri jalan selama kita mau berusaha hingga kini ada 71 gerai,” untkap Nanang secara virtual Jumat (16/7/2021).

Adapun strategi Nanang dalam membangun bisnisnya adalah dengan terus fokus terjun langsung pada bisnis hingga bisnis bisa berjalan secara autopilot.

Selain itu, ia juga menetapkan target market, yang saat ini 70 persen adalah mahasiswa. Kemudian, untuk mempertahankan usaha juga perlu mengikuti trend yang ada.

Sebagai pengusaha yang bergerak di sektor kuliner, Nanang memastikan untuk terus mengikuti trend makanan yang terus berubah.

Misalkan di tahun 2007 trend masakan pedas manis digemari, namun seiring perpindahan orang ke kota, rasa makanan juga berubah menjadi pedas asing. Saat ini, dengan tingginya animo budaya Korea, rasa asam pedas dan keju menjadi digemari.

Baca juga: Ingin Sukses Berbisnis di E-Commerce? Hindari 5 Kesalahan Ini

“Jadi tantangannya terus meneliti tingkat gaya hidup dan target market, selanjutnya beradaptasi. Jika tidak bisa beradaptasi ya sudah selesai. Kemudian juga, harus melihat trend apa yang saat ini ada di masyarakat, amati, tiru dan murahin,” tegas dia.

Sementara itu, Brand and Marketing Director COTTONINK Ria Sarwono yang memulai usaha fashionnya bersama rekannya, dengan modal gabungan Rp 500.000 hasil pinjaman dengan orang tua, kini sukses membangun bisnis fashion dan juga memiliki toko di beberapa mall di tanah air.

Ria mengatakan, dengan modal patungan tersebut, ia bersama temannya mulai membuat t-shirt simple di tahun 2008. Saat itu trend yang berlangsung adalah pemilihan presiden AS, dimana Obama menjadi salah satu icon yang inspiratif.

“Kita muali bikin produk t-shirt saat itu yang lagi hype adalah Obama, dan ini kami menilainya ada peluang sebagai bentuk merchandise. Kita muali dari Facebook, dan Blogspot saat itu dan seminggu langsung sold out 24 pc,” ungkap Ria.

Adapun strategi yang dijalankan adalah dengan memastikan pembeli produk bisa mendapatkan kualitas sama dengan harga yang dibayar. Dengan demikian, pelanggan akan semakin loyal untuk terus membeli.

Selain itu, pihaknya terus berupaya mencari tim yang bagus untuk membangun konsep strategi yang membangun usaha, dan berkolaborasi.

“Strategi marketing kita juga mencakup berkolaborasi dengan influencer, dimana itu penting agar masyarakat mengetahui brand kita. Kita juga dirikan online dan offline store, kemudian juga kita pertahankan kualitas yang merefleksikan harga,” ungkap dia.

Baca juga: Mengapa Business Plan Penting untuk Mencapai Kesuksesan Berbisnis?

Entrepreneur & Founder Negeri Pembelajar Edu-tech Fellexandro Ruby mengatakan, dalam menajlani bisnis, ia juga mengalami jatih bangun hingga tiga kali. Namun dalam mengurangi risiko dalam bisnis, ada baiknya menggunakan fitur PO atau pre order.

Di sisi lain, pelaku usaha juga harus membuat pencatatan mengenai usahanya agar pergerakan arus modal dan pendapatan bisa terpantau.

“Modal pertama yang paling penting daripada duit, adalah memahami risko. Menurut saya, fitur seperti PO itu bisa meminimalisir kerugian. Sementara soal pengeluaran, tentunya perlu ada pencatatan yang jelas dan baik. Misal dari keuntungan dipakai untuk menambaah porsi investasi, mungkin pemilik bisa ambil untung sekitar 5 persen,” jelas Ruby.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com