Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juli 2021, Harga Minyak Mentah Indonesia Naik Jadi 71,17 Dollar AS per Barel

Kompas.com - 04/08/2021, 22:02 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Harga rata-rata minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) pada Juli 2021 meningkat menjadi 72,149 dollar AS per barrel.

Angka itu naik 1,94 dollar AS per barrel dibandingkan Juni 2021 yang sebesar 70,23 dollar AS per barrel.

Penetapan ICP ini tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 138.K/HK.02/MEM.M/2021 tentang Penetapan Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan Juli 2021.

Peningkatan juga terjadi pada harga minyak mentah utama Indonesia jenis Sumatran Light Crude (SLC) di Juli 2021 sebesar 1,83 dollar AS per barrel menjadi 72,65 dollar AS per barrel dari 70,82 dollar AS per barrel di Juni 2021.

Baca juga: Impor China yang Melmbat Tekan Harga Minyak Global

Mengutip keterangan resmi Ditjen Migas Kementerian ESDM, Rabu (4/8/2021), kenaikan harga minyak mentah Indonesia ini tak lepas dari pengaruh peningkatan harga minyak mentah utama di pasar internasional.

Menurut Tim Harga Minyak Indonesia, beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan harga minyak mentah utama di pasar internasional, antara lain terkait naiknya permintaan minyak. OPEC melaporkan estimasi permintaan di kuartal-III 2021 naik 60.000 barrel per hari menjadi 98,19 juta barrel per hari pada publikasi Juli 2021, dibandingkan publikasi bulan sebelumnya.

Selain itu, berdasarkan publikasi Energy Information Administration (EIA), terdapat peningkatan permintaan gasoline di Amerika Serikat (AS) pada akhir Juli 2021 dibandingkan akhir Juni 2021, sebesar 152.000 barrel per hari sehingga menjadi 9,3 juta barrel per hari.

Tak hanya itu, harga minyak mentah turut dipengaruhi pula terkait pasokan/produksi dan stok minyak. OPEC menurunkan proyeksi tingkat produksi negara-negara NON-OPEC di 2021 sebesar 30.000 barrel per hari sehingga menjadi 63,8 juta barrel per hari.

Kemudian laporan EIA pada Juli 2021, memperkirakan terjadi penurunan stok minyak mentah dunia pada kuartal III-2021, terbesar dalam 10 tahun terakhir yaitu stok minyak mentah komersial sebesar 16,7 juta barrel menjadi 435,6 juta barrel dan stok gasoline sebesar 7,4 juta barrel menjadi 234,2 juta barrel.

Peningkatan harga minyak mentah dunia selama Juli 2021 juga disebabkan oleh perbaikan perekonomian AS yang ditandai dengan perkiraan pertumbuhan GDP tahunan sebesar 7,4 persen di 2021, setelah turun 3,5 persen pada 2020.

"Terdapat peningkatan throughput kilang dunia pada Juni 2021 sebesar 1,6 juta barrel per hari dibandingkan Mei 2021, dan diperkirakan akan mengalami peningkatan di Juli dan Agustus 2021 dengan penambahan lanjutan hingga 2,7 juta barrel per hari," tulis Tim Harga Minyak Mentah.

Faktor lainnya adalah adanya peningkatan indeks aviasi dunia di Juli 2021 dibandingkan bulan sebelumnya, di mana saat ini memiliki tren menuju level 50 persen sebelum pandemi, khususnya di picu negara di Eropa dan Asia.

Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor itu, juga dipengaruhi oleh real-time traffic index di beberapa negara utama Asia. Seperti pada China, Taiwan, Singapura, dan Malaysia yang mengalami peningkatan di Juli 2021 dari bulan sebelumnya.

Di sisi lain, kilang terbesar Jepang Eneos di Kashima yang berkapasitas CDU 168.000 barrel per hari dan Sendai yang berkapasitas CDU 145.000 barrel per hari, kembali beroperasi pada akhir Juli 2021 setelah ditutup berturut-turut sejak awal Juli dan Juni 2021.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Terus Menguat, Haruskah BBM Disesuaikan?

Berikut perkembangan minyak mentah utama di pasar internasional pada Juli 2021:

- Dated Brent naik 1,99 dollar AS per barrel dari 73,04 dollar AS per barrel menjadi 75,03 dollar AS per barrel

- WTI (Nymex) naik 1,08 dollar AS per barrel dari 71,35 dollar AS per barrel menjadi 72,43 dollar AS per barrel.

- Basket OPEC naik 1,64 dollar AS per barrel dari 71,81 dollar AS per barrel menjadi 73,46 dollar AS per barrel.

- Brent (ICE) naik 0,89 dollar AS per barrel dari 73,41 dollar AS per barrel menjadi 74,29 dollar AS per barrel.


Baca juga: Harga Minyak Jatuh karena Kesepakatan OPEC+ dan Kekhawatiran terhadap Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com