Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai Merosot, Ini Kata Kementan

Kompas.com - 03/09/2021, 11:45 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini, harga komoditas cabai seperti cabai merah besar, cabai rawit merah, hingga cabai merah keriting di Tanah Air mengalami penurunan.

Mengutip dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategi (PIHPS) Nasional, Jumat (3/9/2021), harga cabai merah besar merosot 3,38 persen atau Rp 1.000, menjadi Rp 28.600 per kilogram.

Harga cabai rawit merah juga turun sebesar 1,83 persen menjadi Rp 37.450 per kilogram, dan harga cabai merah keriting juga turun sebesar 2,77 persen menjadi Rp 28.100 per kilogram.

Baca juga: Serikat Petani Keluhkan Rendahnya Harga Cabai hingga Kemangi

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Bambang Sugiharto mengaku memang terjadi adanya penurunan harga di pasar.

Oleh sebab itu, dia meminta seluruh stakeholder mau bekerja sama dan menyerap cabai produksi petani.

“Kami mendengar ada penurunan harga di pasaran. Karenanya kami dorong agar industri dalam negeri dapat menyerap produksi petani. Begitu pula pemda agar juga menjaga harga di level petaninya baik. Kita perlu bersama menjaga semangat petani,” ujar Bambang dalam keterangannya, dikutip Kompas.com, Jumat (3/9/2021).

Bambang bilang, saat ini, Kementan telah menyiapkan mobil berpendingin untuk mengangkut cabai dari lahan dengan gratis tanpa biaya kirim.

Bahkan untuk pengolahan, Kementan telah memberi bantuan pasca panen bagi petani binaan.

Baca juga: Kementan Sebut RI Impor Cabai Kering, Bukan Cabai Segar

“Kami juga telah bersurat pada dinas terkait di 34 propinsi untuk menyerap produk petani. Alokasi anggaran untuk bantuan pasca panen juga telah ada, agar kualitas produksi petani terjaga,” jelas Bambang.

Sementara itu, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementan Tommy Nugraha mengatakan, produksi aneka cabai nasional pada Januari hingga Juli 2021 menunjukkan masih surplus.

Pada bulan Juli terdapat produksi sebanyak 163.293 ton dengan kebutuhan sebesar 158.855 ton.

“Hingga Juli kita surplus 4.439 ton. kebutuhan masyarakat terhadap aneka cabai masih dapat dipenuhi dari hasil produksi di dalam negeri,” kata Tommy.

Menurut dia, adanya surplus produksi juga telah diantisipasi Kementan, dengan meminta para stakeholder, baik pengusaha lokal dan pemerintah daerah untuk membantu penyerapan hasil petani.

Baca juga: Indonesia Langganan Impor Cabai dari Negara Mana Saja?

Kementan merasa perlu dukungan pemasaran di level pedagang harus ada intervensi pemerintah.

“Kami sudah memastikan produksi cukup sehingga gejolak harga tinggi tidak terjadi kembali. Maka penguatan intervensi pemerintah di hilir juga harus kuat. Kami mohon para petani kami dibantu agar harga tidak anjlok,” ujar Tommy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com