Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dampak Krisis Evergrande Bagi China, AS, hingga Eropa

Kompas.com - 26/09/2021, 16:00 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Editor

Sedangkan, perusahaan asuransi China telah mempertimbangkan kekhawatiran tentang potensi kerugian penurunan nilai.

“Dalam skenario kasus terburuk, Grup PICC akan paling terpukul di antara perusahaan asuransi yang terdaftar. Lalu diikuti oleh Ping An Insurance Group Co,” kata Michelle Ma Citi dalam sebuah catatan pada hari Kamis.

Nilai saham unit Evergrande seperti Evergrande Property Services Group Ltd telah berkurang separuhnya tahun ini. Lalu, China Evergrande New Energy Vehicle Group Ltd nilai sahamnya juga turun lebih dari 90 persen.

Baca juga: Strategi Bayar Utang Tak Jelas, Evergrande Tetap Yakin Bisa Keluar dari Krisis

Tak sampai di situ, setiap restrukturisasi yang membebani China sebagai ekonomi terbesar kedua dunia akan memberikan dampak melalui saham yang paling sensitif secara ekonomi dan global di Amerika.

Perusahaan industri, yang sering dilihat sebagai penentu arah kesehatan ekonomi AS, mungkin akan menerima pukulan paling keras.

Analis JPMorgan Chase & Co Stephen Tusa memproyeksi, produsen industri AS memiliki sekitar 10 persen eksposur penjualan ke China.

Terdapat beberapa saham bakal terdampak yakni General Electric Co, Otis Worldwide Corp, dan Honeywell International Inc. Juga pembuat peralatan dan konstruksi berat Caterpillar Inc.

Di Eropa, krisis Evergrande bergema di seluruh stok bahan dasar. Data yang dikumpulkan oleh Bloomberg menunjukkan China menyumbang 62 persen dari pendapatan di BHP Group Plc.

Baca juga: Gubernur BI Beberkan Dampak Krisis Evergrande ke Indonesia

Lalu sebanyak 58 persen di Rio Tinto Plc, dan hampir setengahnya di Anglo American Plc dan Glencore Plc.

Sebenarnya, kekhawatiran bahwa keruntuhan Evergrande dapat memicu penularan keuangan dan mengekang pertumbuhan ekonomi China mengguncang pasar global pada hari Senin pekan lalu.

Kekhawatiran itu berkurang setelah raksasa pengembang ini setuju untuk menyelesaikan beberapa pembayaran bunga wesel lokal.

Namun, krisis utang ini masih jauh dari selesai lantaran pemegang obligasi dolar belum menerima kupon jatuh tempo hingga saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com