Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenperin Pacu Diversifikasi Produk Olahan Ikan Hingga Rumput Laut

Kompas.com - 02/11/2021, 17:32 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Industri Makanan, Hasil Laut, dan Perikanan Kemenperin Supriadi mengatakan, Kementerian Perindustrian terus mendorong pengembangan industri olahan ikan, udang dan rumput laut agar lebih produktif dan inovatif sehingga bisa berdaya saing di pasar domestik maupun ekspor.

Apalagi, menurut dia, peluang hilirisasi di sektor industri tersebut masih cukup besar seiring dengan ketersediaan sumber bahan baku di tanah air.

Baca juga: Produsen Cangkul Gresik Jadi yang Pertama Kantongi SNI Tipe A dari Kemenperin

“Kami sedang memacu agar industri olahan ikan, udang dan rumput laut ini dapat meningkatkan nilai tambah sumber daya alam kita. Upaya strategis ini membawa dampak luas bagi perekonomian nasional mulai dari penerimaan devisa hingga penyerapan tenaga kerja,” kata Supriadi dalam siaran resminya dikutip Kompas.com, Selasa (2/11/2021).

Supriadi menegaskan, pihaknya meminta kepada pelaku industri olahan ikan, udang dan rumput laut untuk dapat terus melakukan diversifikasi produknya yang punya nilai ekonomi tinggi.

“Langkah ini antara lain kami pacu melalui peningkatan investasi atau pemanfaatan teknologi. Tentunya untuk menghasilkan produk-produk yang dibutuhkan pasar saat ini,” kata Supriadi.

Sementara, untuk mencapai sasaran tersebut, Direktorat Jenderal Industri Agro Kemenperin telah menjalankan beberapa program kerja, di antaranya pelaksanaan bimbingan teknis sertifikasi halal, sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) melalui peningkatan konsumsi produk perikanan, penyusunan SNI produk pangan berbasis perikanan, dan pengembangan pangan fungsional berbasis perikanan.

Baca juga: Cara Daftar Izin Edar BPOM untuk Pangan Olahan Secara Online

Supriadi mengemukakan, kinerja industri olahan perikanan di Indonesia pada tahun 2020 mengalami peningkatan dari sisi utilisasi, ekspor dan produksi.

Utilisasi industri ini pada tahun lalu naik menjadi 58 persen, dengan nilai ekspor mencapai 4,48 miliar dollar AS dan total produksi sebanyak 1,6 juta ton.

Total volume ekspor produk olahan perikanan tumbuh 10,6 persen di tahun 2020, dengan penyumbang terbesar berasal dari komoditas ikan beku.

"Dari sisi nilai, ekspor produk olahan perikanan tumbuh 7,24 persen di tahun 2020, dengan penyumbang terbesar dari komoditas udang olahan,” kata dia.

Sementara itu, nilai ekspor industri pengolahan rumput laut mencapai 96,19 juta dollar AS dan produksinya sebesar 26.611 ton pada tahun 2020.

Baca juga: Program Kemitraan dan Digitalisasi Pacu Produktivitas Industri Olahan Susu

“Produk olahan rumput laut dari Indonesia dapat dibagi menjadi dua jenis, agar-agar dan karaginan,” imbuh Supriadi.

Secara global, saat ini Indonesia menempati posisi ke-7 untuk negara eksportir agar-agar dan peringkat ke-6 sebagai negara eksportir karaginan.

Di sisi lain, secara volume ekspor, Indonesia merupakan negara eksportir terbesar untuk komoditas rumput laut kering.

“Pada tahun 2019, nilai ekspor olahan rumput laut sekitar 49,75 persen dari nilai ekspor rumput laut kering, dengan produk olahan utama untuk diekspor, yaitu karaginan. Persentase tersebut meningkat menjadi 53,79 persen pada tahun 2020, meskipun di tengah dampak pandemi Covid-19,” ungkap Supriadi.

Sebelumnya, Plt. Dirjen Industri Agro Putu Juli Ardika menyampaikan, pihaknya turut aktif meningkatkan konsumsi masyarakat terhadap produk olahan ikan.

Baca juga: Produk Olahan Unggas Belfoods Tembus Pasar Internasional, Kementan: Bukti RI Bebas Flu Burung

Tujuannya, selain untuk mendorong produktivitas industri olahannya, upaya ini juga guna mendukung program pencegahan stunting.

“Solusi yang paling dekat adalah mengupayakan konsumsi ikan karena Indonesia mempunyai potensi perikanan yang sedemikian besar,” terang Putu.

Apalagi, ikan merupakan salah satu sumber pangan lokal yang dapat dikembangkan karena sehat dan kaya akan kandungan gizi mikro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com