Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semakin Berkurang, Ini Jumlah dan Jenis Pesawat yang Masih Dipakai Garuda Indonesia

Kompas.com - 04/11/2021, 20:16 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk masih terus mengupayakan negosiasi dengan para perusahaan penyewa pesawat atau lessor.

Hal ini sebagai langkah untuk menyehatkan kondisi keuangan perseroan.

Saat ini, jumlah pesawat yang digunakan untuk operasional perseroan pun semakin berkurang seiring dengan sejumlah pesawat yang sudah dikembalikan ke pihak lessor.

Baca juga: Kata Garuda Indonesia Soal Harga Sewa Pesawat yang Kemahalan

VP Corporate Secretary & Investor Relations Garuda Indonesia Mitra Piranti mengungkapkan, saat ini perseroan beroperasi dengan 125 pesawat, yang mencakup pesawat sewa dan pesawat milik Garuda Indonesia.

Perseroan mengoperasikan enam pesawat jenis A330-300 milik sendiri. Lalu 119 pesawat sewa jenis B737-800 sebanyak 57 pesawat, CRJ1000 ada 18 pesawat, ATR72-600 ada 13 pesawat, B777-300 ada 10 pesawat, A330-300 ada 11 pesawat, A330-200 ada 7 pesawat, dan A330-900 ada 3 pesawat.

Jumlah tersebut berkurang dari data terakhir di Juni 2021 yang total ada 142 pesawat dengan rincian 136 pesawat sewa dan 6 pesawat miliki perseroan.

Artinya, jumlah pesawat sewa saat ini telah berkurang 11 pesawat.

Baca juga: Peter Gontha Ungkit Sewa Pesawat Garuda Kemahalan, Kementerian BUMN: Beliau Ikut Tanda Tangan

"Penurunan jumlah pesawat sewa disebabkan oleh pengembalian beberapa pesawat kepada lessor atau early termination," ujar Mitra dalam keterbukaan informasi BEI dikutip Kompas.com pada Kamis (4/11/2021).

Ia mengatakan, saat ini Garuda Indonesia sedang melakukan renegosiasi sewa pesawat kepada lessor sebagai bagian dari upaya restrukturisasi perseroan.

Termasuk pula menjajaki kemungkinan opsi skema sewa pesawat yang lebih ekonomis dengan memperhatikan kondisi referensi pasar.

Menurut Mitra, komunikasi dengan para kreditur secara berkesinambungan terus dilakukan oleh peseroan.

Saat ini, Garuda Indonesia pun dalam tahap finalisasi rencana restrukturisasi dengan para konsultan yang telah ditunjuk oleh perseroan.

Baca juga: Buka-bukaan Dirut Garuda Indonesia soal Isu Bakal Diganti Pelita Air

Seiring dengan finalisasi rencana restrukturisasi tersebut, maskapai pelat merah ini juga akan meminta proposal dari para lessor yang selanjutnya akan dijadikan pertimbangan dalam memfinalkan proses restrukturisasi.

Adapun isi proposal tersebut meliputi informasi mengenai jumlah dan jenis pesawat yang diajukan dan persyaratan pembayaran.

"Perseroan terbuka untuk proposal yang dapat menguntungkan secara ekonomi bagi perseroan," kata Mitra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com