Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inovasi dan Adopsi Teknologi Jadi Kunci Ekspansi Pertumbuhan Sektor Jasa

Kompas.com - 03/12/2021, 07:30 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Sektor jasa yang mengalami kontraksi sebesar minus 1,77 persen pada 2020, saat ini mulai menunjukkan pertumbuhan yang signifikan karena ditopang oleh perkembangan teknologi informasi.

Sebelumnya mobilitas dan interaksi antara konsumen dan produsen sangat terbatas akibat situasi pandemi sehingga diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Direktur Eksekutif Indonesia Services Dialogue (ISD) Devi Ariyani mengatakan, sebagai sektor yang berkontribusi 55 persen dari PDB, maka peran sektor jasa dalam pemulihan ekonomi nasional sangatlah sentral.

Baca juga: [POPULER MONEY] Uang yang Didapat Messi dari Ballon dOr | China Minta Indonesia Setop Pengeboran di Natuna Utara

"Saat ini kami melihat, masih berlangsung 3 fase kondisi sektor jasa, yakni terdampak pandemi, pemulihan, dan ekspansi. Tiap sektor yang berbeda memiliki kondisi yang berbeda pula. Dalam hal ini, pengaruh perkembangan dan penerapan teknologi informasi menjadi sangat besar, inovasi dan adopsi teknologi adalah kunci ekspansi pertumbuhan sektor jasa," ujar Devi dalam siaran resminya yang dikutip Kompas.com, Jumat (3/12/2021).

Devi menjelaskan, ada tiga hal penting terkait penerapan teknologi informasi di masa pandemi Covid-19 ini.

Pertama, hadirnya perkembangan teknologi membuka peluang sektor jasa untuk meningkatkan transaksi bisnis seperti halnya jasa kesehatan dan pendidikan.

Kedua, inovasi dan adopsi teknologi di berbagai bidang jasa perlu dilakukan karena akan mendorong pertumbuhan dan ekspansi.

Baca juga: Mengawali Debut di Nasdaq, Saham Grab Ditutup Melemah

Ketiga, perlu investasi untuk penerapan teknologi informasi yang berkembang untuk memudahkan akses, meningkatkan kualitas, meningkatkan daya saing, dan efisiensi berusaha.

“Inovasi dan investasi saja tidak cukup. Diperlukan satu reformasi kebijakan untuk mendukung pertumbuhan sektor jasa. Untuk itu, kami dari ISD akan bergerak bersama pelaku usaha yang ada dan mendampingi pemangku kebijakan untuk dapat merumuskan kebijakan sehingga iklim usaha yang kondusif bisa tercipta,” ujar Devi.

Devi menambahkan, ada tiga fase dalam keberlangsungan bisnis sektor jasa.

Fase pertama adalah terdampak, dimana sektor-sektor jasa masih akan merasakan dampak pandemi.

Fase kedua adalah pemulihan. Menurut dia, sektor-sektor jasa yang memasuki tahap ini pada awalnya terdampak pandemi, tetapi sudah mengalami rebound.

Baca juga: Soroti Aset Kripto, Bos OJK: Hampir Tidak Punya Fundamental

"Umumnya sektor pada fase ini tidak sepenuhnya bergantung pada interaksi dan mobilitas konsumen. Contohnya adalah sektor jasa keuangan, jasa perusahaan, dan jasa perdagangan. Ketiga sektor tersebut mengalami puncak kontraksi pada Kuartal II-2020, dan mengalami rebound pada dua kuartal setelahnya," kata Devi.

Sementara fase ketiga adalah ekspansi.

Diakui Devi, ada dua sektor jasa yang tumbuh pesat ketika masa pandemi, yaitu sektor informasi-komunikasi dan sektor jasa kesehatan.

Sektor jasa informasi dan komunikasi mengalami percepatan pertumbuhan, dimana pada kuartal IV-2020 tumbuh 10,91 persen, lebih tinggi pada kuartal yang sama tahun 2019 yang sebesar 9,78 persen.

Pada era pandemi sektor informasi dan komunikasi menjadi enablers aktivitas ekonomi, seperti perdagangan, pendidikan, hingga transaksi keuangan saat ini beralih dilakukan secara daring.

Baca juga: Sempat Tutup 3 Bulan, Ini Cerita Pengusaha Resto di Bali Bertahan di Tengah Pandemi

“Pada tahun 2020, dari 13 sektor jasa, hanya dua sektor yang mencatatkan pertumbuhan lebih tinggi daripada tahun 2019. 7 sektor jasa mencatatkan pertumbuhan negatif di tahun 2020, dimana puncaknya terjadi pada Kuartal II-2020," kata Devi.

"Contohnya, pada sektor akomodasi-makanan minuman yang pada Kuartal IV-2019 mencatat pertumbuhan 6,36 persen (YoY), sedangkan pada Kuartal II-2020 mengalami kontraksi hingga minus 22 persen (YoY),” sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com