Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kucuran Dana Fintech ke Sektor Produktif Capai Rp 69,39 Triliun

Kompas.com - 03/12/2021, 20:26 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Kucuran dana fintech lending ke sektor produktif terus mengalami pertumbuhan. Beberapa perusahaan fintech pun optimistis kinerja mereka di sektor produktif masih positif dan optimisme ini diperkirakan akan berlanjut di tahun depan.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sampai dengan Oktober 2021 penyaluran pembiayaan industri fintech peer to peer (P2P) lending sektor produktif mencapai Rp 69,39 triliun atau 53,63 persen dari akumulasi penyaluran pembiayaan secara total sampai dengan saat ini.

Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank OJK Riswinandi mengatakan industri fintech peer to peer (P2P) lending sektor produktif mengalami pertumbuhan.

"Besarnya penyaluran pembiayaan pada sektor produktif tersebut menunjukkan pentingnya kehadiran fintech P2P lending di tengah masyarakat. Hal ini sejalan fokus perhatian pemerintah yang mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)," kata Riswandi, Kamis (2/12/2021).

Baca juga: Ini Kode Bank BCA dan Bank Swasta Lain untuk Keperluan Transfer

Sementara itu, secara total akumulasi penyaluran pinjaman industri fintech P2P lending mencapai Rp 272,43 triliun dengan outstanding sebesar Rp 27,91 triliun.

Menurut Riswandi, dengan pertumbuhan tersebut, peran fintech lending atau pinjaman online untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan transformasi digital di Indonesia tak perlu diragukan.

Fintech lending memiliki keunggulan dalam menjangkau masyarakat lebih luas dan kecepatan dalam melakukan transaksi. Hal ini bisa menjadi alat yang sangat baik untuk meningkatkan inklusi keuangan maupun jangkauan ke masyarakat yang unbankable atau belum bisa mengakses layanan keuangan perbankan,” terangnya.

Salah satu pemain fintech P2P PT Pasar Dana Pinjaman atau Danamas juga menyatakan, sampai dengan Oktober 2021 penyaluran pembiayaan pada sektor produktif telah mencapai Rp 5,76 triliun.

Baca juga: 5 Cara Utang Pulsa Telkomsel dalam Layanan Paket Darurat

Direktur Utama PT Pasar Dana Pinjaman atau Danamas Dani Lihardja mengatakan, faktor pendukungnya adalah kebutuhan akan pendanaan semakin banyak karena ekonomi sudah mulai berjalan Kembali.

"Untuk saat ini kami masih menyasar bidang logistik yang masih mendominasi perolehan pencairan terbanyak karena kondisi covid tetap menjadi faktor dominan, orang sudah senang berbelanja masih menggunakan online," kata Dani kepada kontan.co.id, Jumat (3/12/2021).

Di tahun depan Danamas juga memproyeksikan penyaluran pendanaan pada sektor produktif bisa mencapai Rp 2,2 triliun. Oleh karena itu, dalam menjaga kinerja perusahaan, Danamas menerapkan strategi dengan tetap menjalin hubungan baik dengan rekan bisnis eksisting, membuka lahan baru dengan jenis yang sama, dan diferensiasi yang akan menjadi panduan menuju market yang baik yaitu memulai dengan agunan.

PT Amartha Mikro Fintek juga mengatakan, secara umum, Amartha telah menyalurkan lebih dari Rp 5 triliun untuk pembiayaan produktif. Di tahun 2021, hingga bulan November, lebih dari Rp 2 triliun pembiayaan disalurkan kepada mitra Amartha.

"Penyaluran ini bertumbuh 2,5 kali lipat yoy sejak awal pandemi di tahun 2020 lalu, yang sempat turun signifikan mengingat lockdown pertama kali diumumkan oleh pemerintah dan memberi dampak besar bagi berbagai sektor," ungkap Andi Taufan Garuda Putra CEO Amartha.

Andi menjelaskan bahwa, faktor pendorongnya ada banyak. Secara internal, Amartha sendiri menerapkan kebijakan yang lebih kondusif terhadap penyaluran pendanaan, seperti optimasi machine learning dalam menentukan credit scoring yang akurat, sehingga pinjaman yang ditetapkan sesuai dengan kemampuan bayar mitra.

Menurutnya, ekspansi ke Sumatra dan Sulawesi juga berperan besar terhadap pertumbuhan Amartha di tahun ini. Karena, performa bisnis di luar Jawa terbilang stabil dan mampu menghasilkan kinerja keuangan yang sehat. Sekitar lebih dari 60 persen penyaluran Amartha disalurkan ke luar pulau Jawa, yang performanya bertumbuh positif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com