Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Nataru Penginapan di Jakarta Penuh, Luhut: Tamu Kami dari Tiongkok, Investor Besar, Enggak Dapat Hotel

Kompas.com - 16/12/2021, 12:24 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, tempat penginapan alias hotel-hotel di Jakarta, sampai saat ini mulai terisi.

Hal ini menunjukkan indeks konsumen jelang Natal dan Tahun Baru 2022 mulai meningkat.

Baca juga: Kenapa Pejabat Dapat Kelonggaran Karantina? Ini Kata Luhut

"Keyakinan konsumen pulih dengan cepat dan belanja masyarakat telah berada di atas tingkat sebelum pandemi. Ini saya rasa menggembirakan. Kalau Anda cek hotel di Jakarta sekarang, hampir penuh atau mungkin penuh," kata dia secara virtual, dikutip Kamis (16/12/2021).

Baca juga: Luhut Tawari AS Investasi di RI untuk Proyek Pelabuhan Ramah Lingkungan

"Karena kemarin ada tamu kami dari Tiongkok, investor besar, itu enggak dapat hotel. Jadi, ini salah satu contoh yang kita lihat bagus," sambung Luhut.

Baca juga: Luhut ke Menlu AS: Indonesia Hari Ini Begitu Berubah...

Luhut minta warga beri feedback positif soal usaha penginapan

Tentunya pengaturan okupansi hotel ini tidak hanya untuk hotel-hotel berkelas, namun pemerintah berupaya agar seluruh jenis penginapan bisa mendapatkan keuntungan yang sama.

"Jadi kalau sekarang, kita bikin pemerataan supaya bintang dua, bintang tiga kebagian. Jadi semua harus kita tata. Bahwa ada kurang di sana sini tentunya kita enggak sempurna," ucapnya.

Baca juga: PPKM Level 3 Serentak Batal, Okupansi Hotel Diprediksi Meningkat

Luhut meminta kepada masyarakat agar memberikan pendapat yang positif untuk memajukan perekonomian, salah satunya di usaha penginapan.

"Kasihkanlah feed back yang membangun, jangan feed back yang disruptif. Ini kita harus kompak, kalau kita satu tidak ada yang tidak bisa kita selesaikan," imbau Luhut.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com