Cerminan lainnya juga terlihat dari kenaikan PPh badan sebesar 21,7 persen (ytd) pada November 2021 dari minus 36,1 persen di periode yang sama tahun lalu. Artinya, mayoritas sektor sudah mulai pulih sehingga pembayaran pajak kembali dilakukan.
"Bahkan kalau breakdown per bulan, dua bulan terakhir pertumbuhan pajak badan meningkat di atas 100 persen. Bulan Oktober 160 persen, dan bulan November 124 persen," tutur dia.
Kemudian, PPh 26 juga mengalami kenaikan karena adanya pembayaran dividen. Tahun ini PPh 26 tumbuh 27 persen (ytd) dari minus 6,7 persen di periode yang sama tahun lalu.
"Kalau sudah bayar dividen berarti mereka mencetak keuntungan. Bulan Oktober 2021 pertumbuhannya bahkan mencapai 73 persen dan November 39 persen. Ini cerita cukup positif dari subjek pajak luar negeri," ucap Ani.
Adapun penyumbang penerimaan pajak dari komponen lainnya, yakni PPh 22 impor naik 3 kali lipat mencapai 364 persen pada November 2021, dan PPh OP yang naik 48 persen di bulan November 2021.
"Ini adalah swing balik yang tinggi untuk impor kita. Ini adalah (bukti) degup ekonomi yang kuat setelah tahun lalu mengalami tekanan," pungkas Ani.
Baca juga: 3 Tips Mudah untuk Mencapai Resolusi Keuangan 2022
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.