Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Daerah Penghasil Kakao Terbesar di Indonesia

Kompas.com - 29/12/2021, 11:01 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis

Pusat produksi kakao di Sulawesi Selatan

Provinsi Sulawesi Selatan merupakan sentra penghasil kakao kedua terbesar di Indonesia. Produksi kakao di Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 91,24 persen tersebar di 10 kabupaten.

Baca juga: Simak Daftar Negara Penghasil Bawang Putih Terbesar di Dunia

Kontribusi 10 kabupaten tersebut terbesar di atas 10 persen berasal dari 2 kabupaten yaitu Luwu Utara (21,13 persen) dan Luwu (19,72 persen).

Sedangkan 8 kabupaten lain berkontribusi dibawah 10 persen. Sisanya sebesar 8,76 persen merupakan kontribusi dari kabupaten lainnya

Pusat produksi kakao di Sulawesi Tenggara

Sentra produksi kakao tertinggi ketiga di Indonesia tahun 2018 ditempati oleh Provinsi Sulawesi Tenggara dengan 123.089 ton.

Kabupaten dengan produksi kakao terbanyak di Provinsi Sulawesi Tenggara terdapat di Kolaka Utara (50.065 ton), Kolaka Timur (30.989 ton), Kolaka (9.512 ton), Konawe (8.530 ton), dan Muna Barat (4.819 ton). Kontribusi sisanya sebesar 9.909 ton berasal dari kabupaten lain.

Data produksi kakao terbesar di Indonesia

Berikut ini data selengkapnya mengenai hasil produksi kakao terbesar di Indonesia pada masing-masing provinsi dari tahun 2014 hingga 2018.

Baca juga: Impor Bawang Putih Indonesia Terbesar di Dunia, Terbanyak dari China

Data produksi kakao Sulawesi Tengah

  • 2014: 161.469 ton
  • 2015: 100.651 ton
  • 2016: 124.921 ton
  • 2017: 100.590 ton
  • 2018: 125.473 ton
  • Rata-rata: 122.621 ton

Data produksi kakao Sulawesi Selatan

  • 2014: 118.329 ton
  • 2015: 99.339 ton
  • 2016: 114.276 ton
  • 2017: 100.391 ton
  • 2018: 124.952 ton
  • Rata-rata: 111.457 ton

Data produksi kakao Sulawesi Tenggara

  • 2014: 125.079 ton
  • 2015: 91.808 ton
  • 2016: 101.030 ton
  • 2017: 92.831 ton
  • 2018: 123.088 ton
  • Rata-rata: 106.767 ton

Baca juga: Daftar Negara Importir Bawang Putih Terbesar Dunia, Indonesia Juaranya

Data produksi kakao Sumatera Barat

  • 2014: 56.675 ton
  • 2015: 58.822 ton
  • 2016: 52.153 ton
  • 2017: 46.052 ton
  • 2018: 58.980 ton
  • Rata-rata: 54.536 ton

Data produksi kakao Sulawesi Barat

  • 2014: 2.890 ton
  • 2015: 57.141 ton
  • 2016: 61.090 ton
  • 2017: 54.333 ton
  • 2018: 71.787 ton
  • Rata-rata: 49.448 ton

Data produksi kakao Lampung

  • 2014: 34.690 ton
  • 2015: 33.177 ton
  • 2016: 34.809 ton
  • 2017: 34.857 ton
  • 2018: 58.271 ton
  • Rata-rata: 39.161 ton

Data produksi kakao Aceh

  • 2014: 28.015 ton
  • 2015: 30.661 ton
  • 2016: 31.813 ton
  • 2017: 27.129 ton
  • 2018: 39.295 ton
  • Rata-rata: 31.383 ton

Baca juga: Ini Daftar Daerah Penghasil Kelapa Terbesar di Indonesia

Data produksi kakao Jawa Timur

  • 2014: 24.871 ton
  • 2015: 24.803 ton
  • 2016: 27.384 ton
  • 2017: 28.214 ton
  • 2018: 30.138 ton
  • Rata-rata: 27.082 ton

Data produksi kakao Sumatera Utara

  • 2014: 19.380 ton
  • 2015: 16.655 ton
  • 2016: 25.114 ton
  • 2017: 24.319 ton
  • 2018: 35.430 ton
  • Rata-rata: 24.180 ton

Data produksi kakao Nusa Tenggara Timur

  • 2014: 11.581 ton
  • 2015: 12.863 ton
  • 2016: 14.553 ton
  • 2017: 13.763 ton
  • 2018: 19.972 ton
  • Rata-rata: 14.546 ton

Data produksi kakao Papua

  • 2014: 8.937 ton
  • 2015: 8.588 ton
  • 2016: 9.298 ton
  • 2017: 9.630 ton
  • 2018: 10.841 ton
  • Rata-rata: 9.459 ton

Baca juga: Daftar Negara Penghasil Kelapa Terbesar di Dunia, Indonesia Juaranya

Itulah informasi seputar daerah penghasil kakao di Indonesia, termasuk produsen kakao terbesar di Indonesia berdasarkan data produksi kakao di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com