Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Jejak JHT | Harga Tahu dan Tempe Naik Minggu Depan | Puan Kritik Soal JHT

Kompas.com - 17/02/2022, 05:36 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

Aip membeberkan, tahu atau tempe 300 gram yang sebelumnya dihargai Rp 5.000, minggu depan bisa naik menjadi Rp 6.000.

"Naiknya enggak seberapa, hanya Rp 1.000, ini juga kami terpaksa. Sangat-sangat terpaksa menaikan harga karena harga dari bahan baku saja sudah naik. Dari penghasilan kami itu untuk bertahan hidup," ungkap Aip.

Selengkapnya baca di sini 

4. Di Hadapan Pedemo JHT, Menaker Ida: Kok yang Namanya Pak Said Iqbal Enggak Pernah Telepon Saya...

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah Rabu (16/2/2022) siang tadi, telah menemui para perwakilan dari serikat buruh yang melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan.

Dalam pertemuan tersebut, Ida bilang bahwa Ketua Umum Partai Buruh yang juga Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal tidak pernah berkomunikasi dengan dirinya melalui telepon.

Hal ini diungkapkan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PHI dan Jamsos) Kemenaker Indah Anggoro Putri.

"Bu Menteri sendiri tadi bilang ya 'kok yang namanya Pak Said Iqbal enggak pernah nelepon saya sih?' gitu," katanya ketika memberikan keterangan pers, di Jakarta.

Selengkapnya baca di sini 

5. Puan Kritik JHT Tunggu 56 Tahun: Itu Bukan Dana Pemerintah

Ketua DPR RI Puan Maharani meminta Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) untuk meninjau ulang tata cara pencairan Jaminan Hari Tua (JHT) bagi masyarakat.

"Perlu diingat, JHT bukanlah dana dari Pemerintah, melainkan hak pekerja pribadi karena berasal dari kumpulan potongan gaji teman-teman pekerja, termasuk buruh," kata Puan Maharani dalam keterangan tertulisnya dikutip dari Antara, Rabu (16/2/2022).

Puan mengatakan hal itu menyoroti Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) Nomor 2 tahun 2022 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pembayaran Manfaat Jaminan Hari Tua (JHT) yang dapat banyak penolakan.

Selengkapnya baca di sini 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com