Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips agar Tidak Mudah Terjerat Investasi Bodong yang Diiklankan "Influencer" di Medsos

Kompas.com - 06/03/2022, 11:13 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan marak influencer di media sosial yang menawarkan platform investasi bodong yang menjerat banyak korban.

Masyarakat pun terjerat dengan iming-iming keuntungan yang besar dari pencitraan para influencer tersebut yang bergelimang harta.

Baca juga: Apa Itu Binary Option? yang Membuat Crazy Rich Indra Kenz Terancam 20 Tahun Penjara

Pamer kekayaan dari bermain "binary option" berujung ancaman 20 tahun penjara terjadi pada influencer Indra Kenz. Mabes Polri bahkan menyita aset-asetnya dan menelusuri aliran dana ke pacar hingga keluarga "crazy rich" Medan tersebut, atas dugaan penipuan di aplikasi trading option Binomo. 

Teranyar, influencer Doni Salmanan juga ikut diperiksa polisi, terkait aduan soal penipuan berkedok trading binary option seperti Binomo. 

Baca juga: Pekan Depan, Polisi Akan Periksa Doni Salmanan atas Dugaan Penipuan Berkedok Trading Binary Option

Direktur Center of Economic and Law Studies Bhima Yudhistira mengatakan, investor yang sukses tidak memiliki waktu untuk memamerkan kekayaannya di media sosial.

Mereka pasti akan fokus mendalami produk investasi yang sedang digeluti agar mendapatkan keuntungan yang maksimal.

"Sekarang banyak orang yang dengan mudah mereka menghimpun dana dari masyarakat. Mengeluarkan token atau mengeluarkan koin kripto, tapi paham programing aja enggak. Hanya karena dia artis ataupun influencer," ujar dia saat dihubungi Kompas.com, Minggu (6/3/2011).

Baca juga: Masih Ada Influencer Iklankan Investasi Bodong di Medsos, Pengamat: OJK Harus Tegas Tertibkan

Oleh karenanya, masyarakat harus sadar bahwa dalam investasi tidak ada yang dinamakan keuntungan pasti. Semua investasi pasti memiliki risiko yang harus diperhitungkan.

Untuk itu simak tips berikut ini sebelum memulai investasi agar tidak mudah masuk dalam perangkap investasi bodong:

Baca juga: Iklan Octa FX Masih Berseliweran, Bappebti Minta Artis Stop Promosi Binary Option di Medsos

1. Jangan mudah percaya

Menurut Bhima, masyarakat jangan mudah percaya kepada influencer yang mengiklankan platform atau produk investasi. Meskipun influencer tersebut terlihat kaya di media sosial.

Pasalnya, untuk menjadi seorang penasihat investasi harus memiliki izin dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam). Hal ini sudah diatur dalam Keputusan Ketua Bapepam Nomor KEP-26/PM Tahun 1996.

"Jangan mudah percaya, harus cek backgroundnya, latar belakangnya," tegasnya.

Baca juga: Satgas Waspada Investasi Minta Indra Kenz hingga Doni Salmanan Hentikan dan Hapus Konten Promosi Binary Option dan Trading

 

2. Pelajari produk investasi

Rendahnya literasi keuangan masyarakat Indonesia membuat para influencer ini mudah melancarkan aksinya. Mereka memanfaatkan kemalasan masyarakat untuk mencari tahu tentang produk investasi.

Padahal masyarakat banyak yang tidak memahami produk-produk investasi. Bahkan mayoritas masyarakat hanya ikut-ikutan kepada tren yang sedang berkembang.

"Banyak yang disuruh investasi ke binary options, kaya model Binomo tapi tidak paham mekanismenya. Padahal itu bukan investasi ya tapi itu judi," ucapnya.

Beberapa waktu belakangan, para artis juga menerbitkan token kripto yang membuat para penggemarnya ikut-ikutan berinvestasi di token kripto miliknya. Padahal mereka tidak tahu apa itu investasi kripto.

Alhasil ketika nilai dari token kripto tersebut turun, penggemar yang rata-rata adalah ibu rumah tangga kebingungan karena uang yang diinvestasikan berkurang.

"Jadi dari sisi investor, dia harus memahami produknya, tingkat risikonya, karakteristiknya. Ada juga likuiditasnya, ini gampang gak dijual? Bagaimana pasarnya? Siapa saja yang beli produknya?" kata Bhima.

3. Cek legalitas produk

Masyarakat juga perlu melakukan pengecekkan legalitas produk investasi sebelum berinvestasi di platform tersebut.

Pasalnya, jika legalitasnya saja tidak terbukti, maka sudah pasti itu adalah investasi bodong karena tidak diawasi oleh lembaga terkait.

"Kalau mau beli kripto misalnya, punya gak dia tanda daftar di Bappebti? Kalau dia misalnya masuk ke fintech, terdaftar gak di OJK?" tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com