"Pihak diler menghubungi saya untuk bertemu tapi saya menolak karena sudah saya serahkan kasus ini ke pihak kepolisian," jelas dia.
YS mengungkapkan, penipuan bermula ketika melihat iklan di situs OLX tanggal 5 Februari. Lewat situs itu, YS menemukan iklan mobil honda yang melampirkan nomor telepon sales. Dia pun menghubungi sales melalui WhatsApp.
Setelah itu, sales yang mengaku bernama Ruhan meminta YS datang ke showroom di daerah MT Haryono. Kemudian pada pukul 10.00 WIB pagi, YS mendatangi diler Honda MT Haryono dan Ruhan sudah menunggunya di dalam.
Berdasar cerita YS, Ruhan menggunakan atribut lengkap Honda, bahkan memiliki kartu nama dengan nama Ruhan Khan. Pun kejadian terjadi di dalam showroom sehingga dia tidak merasa curiga.
Setelah bertemu Ruhan, YS diantar melihat-lihat Honda Brio hitam dan abu tua dalam showroom tersebut. Ruhan sempat memanggil Dedi, seorang yang ada di dalam showroom tersebut, dan Ruhan kenalkan sebagai supervisornya.
Setelah menyetujui untuk membeli unit tersebut, YS dijanjikan mendapat diskon Rp 10 juta. Ruhan lantas menyarankan YS untuk mentransfer booking fee Rp 10 juta ke rekening Dedi karena area kasir tutup mengingat pertemuan berlangsung pada hari Minggu.
Ruhan memberikannya bukti pembayaran/kuitansi lengkap dengan cap tinta biru di dalam kuitansi itu. Lalu, Ruhan meminta YS untuk mentransfer uang lagi Rp 37 juta agar unit bisa dikirim pada hari kamis ke rekening atas nama Dede Yusup, yang dikenalkan Ruhan sebagai SPV sparepart.
Dia pun mengirim uang Rp 134 juta sisanya ke rekening diler Honda sesuai percakapannya dengan Ruhan.
Baca juga: Sales Palsu di Diler Resmi Honda Tipu Calon Konsumen, Kok Bisa?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.